LIPUTAN KHUSUS

Warga-Pengusaha Teriak, Minta Perjelas Jalur Sesar Lembang

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 14:15 WIB
Pemda diminta untuk menyosialisasikan jalur Sesar Lembang agar mempermudah warga dan pelaku mengenali lokasi mereka dari ancaman gempa.
Ilustrasi kawasan wisata Tebing Karaton yang ada di jalur Sesar Lembang (dok. Eka Santhika)

Warga minta kejelasan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat mengklaim sudah menyosialisasikan dan memasang rambu peringatan terkait Sesar Lembang di beberapa titik.

Namun, warga dan beberapa pelaku usaha di sekitar Lembang dan Cihideung mengaku belum mendapat sosialisasi dari Pemda, bahkan tak tahu kalau lokasi usaha mereka berada di dekat jalur patahan ini.

Hal ini seperti diungkap Khoerul (30), seorang warga Lembang, yang menyebut dirinya belum pernah menerima sosialisasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling tidak kami (harus) diberikan penyuluhan terkait informasi gempa, karena sudah bermukim di sekitar kawasan sesar Lembang. Termasuk seperti syarat membangun bangunan tahan gempa," ujarnya saat ditemui Kamis, awal April lalu.

Selama ini, Khoerul tinggal di sana bersama keluarganya selama puluhan tahun. Ia baru menyadari ada ancaman gempa bumi yang berpusat tak jauh dari kediamannya berdasarkan tayangan di Youtube.

"Ya sejauh ini informasinya bersumber dari Youtube. Kalau enggak ya dari berita di televisi," ujarnya.

Warga Lembang lainnya, Tike (47) berharap pemangku kebijakan lebih arif dalam memberikan izin atas bangunan yang berdiri di sepanjang jalur patahan. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Peringatan tentang patahan Lembang lan sudah banyak diulas di media massa. Jadi sudah waktunya sosialisasi mengingatkan kembali ke masyarakat," kata warga Parompong itu.

Sita (55), warga Bandung juga menilai kurikulum terkait kebencanaan di masyarakat saat ini cukup rendah. Ia berharap edukasi dan aplikasi terkait mitigasi kebencanaan perlu diberikan kepada masyarakat.

"Selain sosialisasi juga harus diterapkan kurikulum kebencanaan di sekolah seperti yang dilakukan Jepang. Tujuannya untuk mengantisipasi jika terjadi bencana," ungkapnya.

Pelaku usaha teriak

Pelaku ekonomi penyedia jasa akomodasi di sekitar kawasan Sesar LembangHorison Green Forest, salah satu penyedia jasa akomodasi di sekitar Lembang meminta pemerintah setempat lebih gencar lakukan sosialisasi ke pelaku usaha di sekitar patahan tersebut. (dok. Eka Santhika)

Beberapa pelaku usaha yang ada di sekitar kawasan Sesar Lembang mendesak pemerintah daerah untuk lebih getol melakukan sosialisasi.

Pasalnya, mereka mengaku tidak mendapat informasi soal keberadaan Sesar Lembang yang ada di dekat lokasi usaha mereka.

"Sosialisasi (Sesar Lembang) belum sampai ke kita," jelas Resylia Martinez, General Manager Horison Green Forest yang berada di kawasan Cihideung saat ditemui pada pekan pertama April.

Ia pun meminta BPBD menginformasikan soal desa tangguh bencana, jika sudah dibentuk, kepada pelaku usaha yang ada di wilayah itu.

"Kasih tahu ke kita ini titik-titiknya. Jadi, begitu ada bencana kita tahu harus lari kemana, menghubungi siapa. Sebab tanggung jawab perhotelan cukup besar terhadap tamu," tegasnya.

Pelaku ekonomi penyedia jasa akomodasi di sekitar kawasan Sesar LembangRumah Stroberi yang berada di Cihideung juga berharap pelaku usaha diberi informasi peta jalur Patahan Lembang. (dok. Eka Santhika)

Senada, Deputi General Manager Rumah Stroberi, Diky Hardiyanto juga mengaku penginapan dan lokasi wisata yang berada di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong itu pun belum mendapat sosialisasi.

"Sejujurnya sosialisasi tidak ada, saya tahu dari berita bukan dari instansi pemerintah," jelasnya saat dihubungi.

Ia berharap pemerintah bisa memberikan penjelasan kepada pelaku usaha soal pemetaan daerah yang terdampak paling besar jika terjadi gempa.

"Karena ini krusial, kami sebagai pelaku wisata di kawasan yang disana banyak pekerja dan tamu, kita perlu tahu, sehingga kita bisa melakukan tindakan evakuasi dan pencegahan" tandasnya.

Meski demikian, pengelola The Lodge Maribaya mengaku sudah mendapat penyuluhan. Head of Marketing and Communication The Lodge, Puji Fauziah menyebut sempat ada sosialisasi dari pemerintah daerah dan kampus.

Upaya BPBD Bandung Barat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER