Kanada Akan Kirim Misi ke Bulan pada 2026
Kanada menyatakan bakal mengirim robot penjelajah ke Bulan pada tahun 2026.
Pengumuman ini dibuat menanggapi maraknya perlombaan akibat pasar luar angkasa global yang berkembang.
Badan Antariksa Kanada (CSA) akan bermitra dengan NASA Amerika Serikat dalam mewujudkan misi tersebut. Dua perusahaan Kanada juga akan ditunjuk untuk mengembangkan konsep robot penjelajah dan instrumen sains untuk misi tersebut.
Robot penjelajah akan bertugas menjelajahi wilayah kutub Bulan dan melakukan pekerjaan ilmiah, serta mengambil gambar dan mengumpulkan data di permukaan.
"Saat seluruh dunia mengamati bintang-bintang, kami siap menjadikan Kanada pemimpin dunia dalam penelitian, teknologi, dan inovasi sehingga kami juga dapat berada di sana." katanya.
"Kanada akan menjadi bagian dari sejarah luar angkasa. Kami menyadari bahwa minat global terhadap ruang angkasa dan industri luar angkasa sedang meningkat," kata menteri perindustrian Kanada Francois-Philippe Champagne dalam konferensi pers seperti dikutip AFP.
Sebelum misi itu terwujud, astronaut Kanada juga akan ambil bagian dalam misi Bulan untuk pertama kalinya pada tahun 2023, sebagai bagian dari proyek Artemis yang dipimpin NASA.
Misi bernama Artemis II, akan melihat uji terbang berawak dikirim ke orbit tetapi tidak akan melibatkan pendaratan yang sebenarnya di Bulan.
Tahun berikutnya, Artemis III bertujuan untuk mendaratkan astronot, termasuk wanita pertama di Bulan. Misi itu akan menjadi pendaratan pertama sejak Apollo 17 pada tahun 1972.
Kanada diketahui telah menginvestasikan uang sebanyak US$30 juta atau Rp428,8 miliar (kurs Rp14.296) selama setahun terakhir untuk memajukan teknologi Bulan dan luar angkasa, termasuk penjelajah mikro dan untuk membangun lengan robotik generasi ketiga yang dijuluki Canadarm3.
Teknologi pendahulunya telah dikerahkan di pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk menangani muatan.
Sebanyak 2 miliar dolar Kanada atau sekitar Rp23,6 triliun (kurs Rp11.833) telah dialokasikan untuk program luar angkasa Kanada selama dua dekade mendatang.
(jps/eks)