Alasan Gerhana Matahari Cincin 10 Juni Tak Bisa Dilihat di RI

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 11:38 WIB
Gerhana Matahari Cincin 10 Juni pekan depan tak bisa dilihat di RI tapi ada Gerhana Matahari Hibrida pada 2023.
Gerhana Matahari Cincin 10 Juni pekan depan tak bisa dilihat di RI tapi ada Gerhana Matahari Hibrida pada 2023. (Arun SANKAR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gerhana Matahari Cincin pada 10 Juni mendatang tak bisa disaksikan dari Indonesia.

Sebab, gerhana cincin itu hanya bisa dilihat jelas di Amerika Utara. Sementara di sebagian besar Eropa dan sebagian Asia Timur dan Utara hanya bisa menyaksikan Gerhana Matahari sebagian.

Gerhana Matahari Cincin 10 Juni akan berlangsung sekitar 100 menit. Sedangkan tahap tengah atau 'cincin api', akan berlangsung maksimal 3 menit 51 detik. Gerhana Matahari hanya bisa disaksikan di sejumlah wilayah saja karena waktu kejadian yang sangat singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerhana Matahari berikutnya baru bisa disaksikan di Indonesia pada 20 April 2023, yakni Gerhana Matahari Hibrida (GMH) yang merupakan kejadian langka.

Gerhana Matahari Hibrida adalah Gerhana matahari Cincin yang diikuti dengan puncak gerhana berupa Gerhana Matahari Total, seperti dijelaskan Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Hendra Suwarta Suprihatin BMKG beberapa waktu lalu

Berdasarkan data BMKG, lokasi GMT dan GMH pada tahun 2023 adalah di Nusa Tenggara Timur dan Papua.

Berikut daftar 5 Gerhana Matahari yang bisa disaksikan di Indonesia menurut LAPAN.

- Gerhana Matahari Hibrida (GMH): 20 April 2023; Bisa terlihat di NTT dan Papua.

- Gerhana Matahari Cincin (GMC): 21 Mei 2031; bisa terlihat di Kalimantan, Sulawesi, Maluku.

- Gerhana Matahari Total (GMT): 20 April 2042; bisa terlihat di Sumatera, Kalimantan.

- Gerhana Matahari Cincin (GMC): 14 Oktober 2042; bisa terlihat di Kalimantan, Sulawesi, NTT.

- Gerhana Matahari Hibrida (GMH) 25 November 2049; bisa terlihat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku.

Sementara diseluruh dunia, Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto menyampaikan akan terjadi terjadi 19 GMT, 21 Gerhana Matahari Sebagian, 22 Gerhana Matahari Cincin, dan 4 Gerhana Matahari Hibrida (Cincin + Total) hingga 2050.

Melansir NASA, ada tiga jenis gerhana matahari berdasarkan cara tertutupnya. Pertama gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari sebagian.

Kedua, Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, namun dalam penampakan yang lebih kecil. Sehingga pinggiran matahari terlihat sebagai cincin terang yang mengelilingi bulan.Gerhana matahari total (GMT) yaitu ketika bulan menutupi seluruh bagian matahari sehingga langit tampak gelap seperti malam hari, seperti yang akan terjadi hari ini.

Lalu yang ketiga, Gerhana Matahari Sebagian terjadi ketika bulan berada tidak tepat pada tengah matahari, sehingga hanya menutupi sebagian matahari.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER