Sistem pencernaan manusia merupakan rangkaian jaringan organ yang mempunyai fungsi untuk mencerna makanan. Nantinya, makanan tersebut akan diproses secara mekanik dan kimiawi.
Merujuk buku IPA Terpadu Jilid 2 (2013) terbitan Erlangga, proses mekanik ini berarti dilakukan dengan gerakan mengunyah, menelan, memompa, dan meremas makanan supaya menjadi kecil.
Sedangkan proses kimiawi, tahapannya membutuhkan enzim untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi bentuk lebih mudah diserap tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum makanan dicerna oleh tubuh, prosesnya akan melewati sejumlah organ-organ dengan fungsi berikut, berdasarkan urutannya:
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.
Faring (tenggorokan) dan esofagus (kerongkongan) berfungsi sebagai jalur makanan untuk didorong ke lambung dengan gerakan peristaltik (meremas-remas).
Lambung berfungsi sebagai pemecah makanan yang nantinya dicampur dengan asam dan enzim untuk mencerna protein, menyimpan makanan serta mematikan mikroorganisme.
Hati adalah organ pelengkap yang membentuk cairan empedu dari proses pencernaan lemak. Pankreas berfungsi memproduksi enzim untuk mencerna karbo, protein, lemak di usus halus.
Usus halus terbagi jadi 3 (duodenum, jejunum, ileum). Duodenum berfungsi sebagai tempat pencernaan kimiawi, sedangkan jejenum dan ileum ini tempat penyerapan sari makanan.
Usus besar difungsikan sebagai pengatur kadar air pada sisa makanan. Didalamnya terdapat mikroorganisme yang dapat membusukkan sisa makanan sampai berbentuk feses (tinja).
Anus memiliki fungsi sebagai jalur untuk membuang zat sisa makanan. Sebelum dikeluarkan, feses ini akan ditampung lebih dulu di bagian ujung usus besar yaitu rektum.
![]() |
Sistem pencernaan manusia tentunya bisa mengalami gangguan yang mengakibatkan proses pencernaan berlangsung tidak sempurna.
Berikut ini merupakan deretan gangguan atau penyakit yang bisa terjadi pada sistem pencernaan, di antaranya:
Konstipasi atau sembelit terjadi karena penyerapan air pada sisa makanan di usus besar berlangsung secara berlebihan. Akibatnya, feses jadi padat serta kering dan sulit dikeluarkan.
Diare ini dipicu oleh infeksi bakteri atau protozoa pada usus besar. Infeksi tersebut mengakibatkan proses penyerapan air di usus besar terganggu yang membuat feses jadi cair.
Tukak lambung atau maag merupakan kondisi yang melibatkan peradangan maupun luka pada lapisan dalam perut, dengan gejala mual, muntah disertai nyeri.
Apendisitis yaitu infeksi apendiks (umbai cacing) yang bisa menjalar ke usus buntu dan usus besar serta menyebabkan radang selaput rongga perut.
Xerostomia termasuk penyakit pada rongga mulut karena rendahnya produksi air liur, sehingga mulut menjadi kering dan makanan tidak tercerna dengan baik.
![]() |
Itulah beberapa cara merawat sistem pencernaan manusia yang bisa Anda lakukan, supaya terhindar dari gangguan atau penyakit.
Baca juga:Ciri-ciri Penyakit Maag yang Sudah Parah |