Dalam sehari dirinya menyebut dapat memproduksi lima kontan, karena sebagian kontennya disiarkan olehnya dengan cara streaming.
Karena tidak memerlukan proses penyuntingan, ia terus melakukan siaran langsung hingga pukul 23.00.
Siboen mengaku hampir tiga tahun belakangan ini hanya tidur empat jam sehari. Hal ini lantaran seluruh proses editing, penataan dan kebijakan lain ia lakukan sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tim editing, tapi sifatnya kadang-kadang saya masih kurang puas. Jadi kadang anak-anak kalau sudah selesai editing dicek sama saya, kalau saya kurang cocok di benerin lagi," ucapnya.
Dalam proses produksi, ia hanya menggunakan kamera handphone saja. Siboen mengatakan tidak terbiasa menggunakan kamera DSLR, karena terlalu berisiko saat berkegiatan di luar apalagi saat produksi konten misteri.
Meski dirinya terbilang sukses di dunia YouTube, Siswanto masih meraba masa depanya di YouTube. Cita-citanya saat ini Siboen ingin membangun perusahaan yang bisa diwariskan kepada keturunannya.
"Kalau YouTube ada yang bisa meneruskan ya silakan nantinya, tapi itu bukan acuan. Saya ingin punya perusahaan yang riil di bidang perdagangan. Karena kita tidak tahu di YouTube besok kita di-suspended, besok kita di-dismonetize, tidak ada yang tahu. Kesalahan bisa saja terjadi, lagian kita tidak tahu bosnya mana," ucapnya.
Meski demikian, Siboen sangat setuju jika YouTube menjadi solusi masalah ekonomi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Meskipun penurunan pendapatan, hal itu menurutnya bukan menjadi persoalan
"Corona itu seperti tidak ngaruh bagi kita, tapi di peraturan YouTube ya ngaruh," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika setiap orang mau mengubah hidupnya atau mau mencari pendapatan tambahan, harapan itu selalu ada. Terlebih jika mau menekuni YouTube dan serius mempelajarinya.
Siswanto yakin dalam tempo enam bulan sudah mendapatkan penghasilan dari adsanse YouTube.
(can/mik)