Fakta Ikan Buntal, Buat Warga Sikka NTT Keracunan

CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 20:59 WIB
Sejumlah warga desa Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga keracunan usai mengonsumsi ikan buntal.
Ikan buntal disebut punya racun lebih parah dari sianida. (Pixabay.com)

ikan buntal memiliki berbagai ukuran, warna, dan adaptasi. Beberapa buntal berukuran kecil memiliki berat hingga 30 pon. Beberapa dari ikan ini memiliki duri yang halus, sementara yang lain ditutupi dengan duri yang keras.

Namun, hampir seluruh spesies memiliki fitur yang sama, yakni kantung udara yang dapat mengembang saat ikan merasa terancam.

Ikan buntal menggunakan paruh dan giginya untuk memecahkan kerang. Mereka juga menggunakannya untuk menyerang ikan lain dan berbagai jenis predator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikan ini dapat ditemukan di semua daerah hangat di dunia. Yakni pada perairan asin atau air tawar, sebagian besar spesies suka tinggal di daerah terpencil dengan banyak penutup. Hal ini seperti terumbu karang, rawa-rawa yang tertutup buluh, dan di tempat lain di mana air dan vegetasi berhimpitan.

Ratusanikan buntal bermata jahat (evil-eyed) juga sempat ditemukan di pantai Afrika Selatan. Ikan tersebut diklaim memiliki racun lebih mematikan dari sianida.

Berdasarkan informasi dari organisasi lokal Africa Oceans Conservation Alliance, seekor anjing telah terbunuh usai ditemukannya ratusan ikan buntal mata jahat terdampar di pantai.

Departemen Lingkungan, Kehutanan, dan Perikanan Afrika Selatan mengatakan spesies itu membawa racun saraf pembunuh yang disebut tetrodotoxin.Tetrodotoxin merupakan jenis racun yang lebih mematikan daripada sianida dan menyebabkan kematian akibat gagal napas.

Dikutip AZ Animal, meskipun ikan buntal beracun dan tidak dianggap sebagai makanan, mereka juga masih menjadi sasaran penangkapan ikan dan perburuan liar untuk industri ikan hias.

Ikan buntal sering dicari sebagai hewan peliharaan akuarium. Tidak jarang ikan buntal liar ditarik keluar dari lingkungannya dan dijual sebagai hewan peliharaan di seluruh dunia.

Ikan buntal air tawar sangat rentan terhadap hal ini karena mereka dapat bertahan hidup di lingkungan akuarium yang normal.

(dal/can/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER