Jakarta, CNN Indonesia --
Richard Branson akan menikmati wisata naik pesawat ruang angkasa bertenaga roket dengan kecepatan 2.400 mil per jam ke tepi luar angkasa akhir pekan ini menggunakan pesawat besutan Virgin Galactic.
Ia akan mengorbit menggunakan VSS Unity, kendaraan luar angkasa buatan perusahaan Branson, Virgin Galactic. Penerbangan ini dilakukan setelah sebelumnya para pilot dan karyawan Virgin Galactic melakukan uji terbang.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Branson juga akan menjadi miliarder pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan kendaraan yang dia bantu danai pengembangannya, mengalahkan rivalnya, Jeff Bezos sembilan hari lebih awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbangan suborbital Virgin Galactic meluncur dengan kecepatan tiga kali kecepatan suara atau kira-kira 2.300 mil per jam, dan terbang langsung menungkik ke atas.
Setelah sampai di orbit, pesawat akan melayang sejenak dan memberikan sensasi kondisi tanpa gravitasi kepada penumpang selama beberapa menit. Hal ini layaknya keadaan tanpa gravitasi seperti yang Anda alami saat mencapai puncak roller coaster.
VSS Unity kemudian akan menerapkan apa yang disebut feathering system, yang memungkinkan sayap pesawat ruang angkasa terlipat, meniru bentuk shuttlecock bulutangkis sehingga dapat menyesuaikan diri saat mulai turun.
Kemudian pesawat membentangkan sayapnya lagi dan meluncur kembali ke landasan pacu.
Tapi itu tidak selalu bekerja dengan baik. Sistem sayap disebut sebagai penyebab dari insiden gagalnya uji coba Virgin Galactic yang fatal pada tahun 2014, yang merenggut nyawa co-pilot, Michael Alsbury, dan menyebabkan pilot terluka parah.
Sebab, saat itu sistem sayap dikerahkan sebelum waktunya akibat kesalahan manusia. Hal itu menyebabkan pesawat pecah di udara. Sejak saat itu, perusahaan telah berpisah dengan mitra manufakturnya dan memasang pelindung keamanan terkomputerisasi untuk mencegah kesalahan yang sama terjadi.
Richard Branson sendiri mendirikan perusahaan Virgin Galactic pada tahun 2004, setelah menyaksikan sebuah pesawat luar angkasa bernama SpaceShipOne meluncurkan roket ke luar angkasa untuk memenangkan Ansari X Prize.
Branson membeli hak atas teknologi itu, dan tim peneliti mulai bekerja mengembangkan kendaraan yang lebih besar yang mampu membawa dua pilot dan hingga enam orang yang membayar dalam perjalanan berkecepatan tinggi.
Rekam jejak Virgin Galactic tak mulus
Setiap kali manusia berada di kendaraan udara, ada risiko yang menghantui. Kemungkinan terburuk perjalanan kali ini bisa berakhir dengan motor roket yang gagal menyala, ruang kabin kehilangan tekanan yang bisa membahayakan nyawa penumpang, serta tekanan fisik yang mesti dihadapi ketika pesawat menukik menembus atmosfer yang bisa menghancurkan pesawat.
Virgin Galactic telah menghabiskan hampir 20 tahun untuk membangun pesawat ruang angkasa ini. Setelah lebih dari 20 penerbangan uji coba, tiga di antaranya telah berhasil mencapai tepi luar angkasa, dan menerima lampu hijau dari dewan peninjau keselamatan internal dan regulator federal.
Tetapi dalam pengembangan, perusahaan juga mengalami penundaan selama bertahun-tahun karena berbagai alasan, termasuk kecelakaan fatal tahun 2014 yang menewaskan seorang pilot, saat uji terbang.
Sebuah uji terbang yang direncanakan pada bulan Desember juga dihentikan ketika komputer motor roket onboard VSS Unity kehilangan koneksi.
Selain itu, Virgin Galactic sempat menghadapi bahaya keselamatan yang berpotensi serius selama uji terbang pada tahun 2019, staf penulis New Yorker Nicholas Schmidle mengungkapkan dalam sebuah buku baru, "Test Gods."
Penyelidikan keselamatan diperintahkan untuk menyelidiki mengapa segel di sayap pesawat luar angkasanya terlepas, yang dapat mempertaruhkan hilangnya kendaraan dan nyawa tiga anggota awak di dalamnya.
Tetapi setelah penerbangan uji ketiga VSS Unity pada bulan Mei, perusahaan dilaporkan telah menerima izin dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) untuk mulai menerbangkan pesawat ke luar angkasa dengan penumpang.
Namun, Virgin Galactic telah membangun ekosistem keselamatan ke dalam pesawat luar angkasanya.
Perjalanan berbahaya
Namun, hal itu tidak berarti bahwa FAA yang berfokus memastikan keselamatan orang dan properti, menjamin pesawat ruang angkasa itu aman.
Markus Guerster, seorang profesional industri kedirgantaraan yang ikut menulis makalah tentang risiko pariwisata ruang angkasa suborbital, mengatakan tidak ada waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menganggap pesawat ruang angkasanya cukup aman untuk menerbangkan anggota masyarakat.
"Ini semacam keputusan yang sulit untuk dibuat - jika Anda siap, atau jika Anda tidak siap. Itu karena ada beberapa risiko yang tersisa. Tetapi jika Anda tidak mencobanya, Anda juga tidak akan belajar," kata Guesterseperti dikutip CNN.
"Saya pikir kelompok orang pertama yang akan terbang dengan ini mengetahui risikonya," tambahnya.
Ketika kebanyakan orang berpikir tentang penerbangan luar angkasa, yang dipikirkan ialah seorang astronot yang mengelilingi Bumi, mengambang di luar angkasa selama beberapa hari.
Bukan itu yang akan dilakukan Branson atau Bezos. Keduanya akan naik ke luar bumi dan akan turun kembali. Penerbangan Virgin Galactic adalah perjalanan singkat, yakni naik dan turun dengan jarak 50 mil di atas Bumi.
Branson vs Bezos
Meskipun Branson telah membantah bahwa ambisinya untuk ke luar angkasa ada hubungannya dengan waktu penerbangan Bezos, hal itu memicu banyak pembicaraan tentang perlombaan ruang angkasa antar miliarder.
Guerster mengatakan ada banyak pro dan kontra tentang kendaraan yang akan diambil Branson dan Bezos. Pesawat ruang angkasa Virgin Galactic memiliki beberapa keunggulan yang melekat.
Fakta bahwa VSS Unity memiliki sayap dan lepas landas secara horizontal dari landasan membuat pilot lebih banyak waktu untuk memperbaiki arah jika terjadi kesalahan.
Dengan sistem roket dan kapsul New Shepard yang akan digunakan Bezos, ada risiki yang minim untuk terjadinya kesalahan. Padahal, New Shepard memang memiliki sistem pelontar darurat yang dapat mengeluarkan penumpang dari roket jika tidak berfungsi, dan membuang mereka ke pendaratan parasut jika perlu.
Perbedaan utama lainnya adalah VSS Unity membutuhkan dua pilot untuk terbang, sementara New Shepard sepenuhnya otomatis. Para ahli terpecah ketika harus menilai pengoperasian yang berbeda itu.
"Anda tidak bisa benar-benar mengatakan mana yang lebih baik dan mana yang lebih buruk," kata Guerster.
New Shepard telah menerbangkan 15 misi uji coba yang berbeda dan tidak pernah mengalami kecelakaan besar. Itulah alasan Guerster mengatakan bahwa jika ia harus memilih pesawat luar angkasa mana yang akan dia pakai, terlebih dahulu -dia akan memilih New Shepard milik Bezos.
Meski begitu, kata Guerster, dia juga bersedia melakukan perjalanan dengan VSS Unity milik Virgin Galactic.
"Saya pikir ini perjalanan yang lebih menarik," katanya.