TREN TEKNOLOGI

Emoji Paling Banyak Buat Salah Paham dan Terpopuler di Dunia

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jul 2021 17:54 WIB
Istilah emoji sendiri berasal dari bahasa Jepang. Emoji pertama populer di media sosial Twitter.
Ilustrasi Emoji. (dok. Emojipedia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagian besar Generasi milenial dan generasi Z menganggap emoji sebagai bahasa keren yang biasa disertakan dalam komunikasi teks. Istilah emoji sendiri berasal dari bahasa Jepang.

Awalnya penggunaan emoji terbesar ada di Twitter, dan berkembang dari negara berbahasa Inggris, negara berbahasa Spanyol, dan penutur bahasa Arab.

Menurut peneliti dari Adobe yang melakukan survei 7.000 pengguna di Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, Prancis, Jepang, Australia, dan Korea Selatan menyatakan bahwa emoji terpopuler di dunia adalah emoji terbahak-bahak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan emoji jempol ke atas berada pada urutan kedua, diikuti oleh emoji hati merah. Sementara emoji genit seperti mengedipkan mata dan mencium, dan wajah sedih dengan air mata, masing-masing berada pada urutan lima besar populer emoji di seluruh dunia.

Pembuat perangkat lunak Adobe merilis temuan dari Laporan Tren Emoji Global 2021 untuk memperingati Hari Emoji Dunia pada Sabtu (17/7).

Tentu saja pengguna TikTok menggunakan emoji tertawa terbahak-bahak, namun paran Gen Z menilai emoji itu klise dan tidak keren.

"Saya menggunakan segalanya kecuali emoji tertawa. Saya berhenti menggunakannya beberapa waktu lalu karena saya melihat orang yang lebih tua menggunakannya, seperti ibu saya, kakak laki-laki saya, dan hanya orang tua pada umumnya," kata Walid Mohammed, 21 tahun, dikutip CNN.

Laporan Emoji Trend terbaru Adobe juga memeriksa tiga emoji yang paling disalahpahami di dunia. Simbol "terong", "persik" dan "badut" masing-masing menjadi emoji paling membingungkan bagi pengguna.

Sebagian besar pengguna emoji percaya bahwa hieroglif modern memudahkan mereka untuk mengekspresikan diri. Sebanyak 89 persen responden mengatakan emoji menyederhanakan komunikasi yang dikonversi menjadi teks.

Namun sebanyak 67 persen responden mengatakan mereka berpikir orang yang menggunakan emoji lebih ramah, lebih keren dan lebih lucu daripada yang tidak.

Sedangkan sebagian kecil responden mengatakan bahwa mereka lebih nyaman mengekspresikan emosi melalui emoji daripada berbicara di telepon atau secara langsung.

Lebih dari separuh pengguna emoji global menilai penggunaan emoji dalam komunikasi teks berdampak positif pada kesehatan mental mereka.

Negara Paling Banyak Pakai Emosi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER