Dia juga menanggapi cuitan tentang permintaan beberapa badan intelejen negara untuk mendapat akses backdoor. Ia menyebut tak akan membuka kesempatan sedikutpun memberikan akses backdoor kepada intelejen negara manapun. Sebab, hal itu hanya akan jadi celah, "bagi peretas, penjahat, perusahaan spyware, dan pemerintah yang bermusuhan, dengan konsekuensi berbahaya bagi keselamatan dan keamanan."
Dikutip Gadgets 360, Pegasus menjadi pusat perhatian karena kerap mengintip para aktivis, advokat, jurnalis, dan pejabat senior pemerintah di 20 negara termasuk India pada Mei 2019.
Pegasus mengeksploitasi kerentanan, yang sudah diperbaiki WhatsApp sebelum dipublikasikan untuk menyusup ke perangkat Android dan iOS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Beberapa bulan setelah kasus mata-mata dilaporkan, WhatsApp mengajukan gugatan terhadap NSO Group pembuat Pegasus. Perusahaan milik Facebook itu juga bekerja sama dengan pengawas Internet Citizen Lab untuk mengidentifikasi lebih dari 100 kasus peretasan yang dianggap kejam terhadap aktivis dan jurnalis di lebih dari 20 negara.
Cathchart juga berterima kasih kepada Microsoft, Google, Cisco, VMWare, Asosiasi Internet dan lainnya karena telah berani berbicara menentang bahaya memberi perusahaan spyware seperti NSO kekebalan hukum.