Susul Telkomsel-Indosat, 5G XL Axiata Resmi Hadir di RI
Setelah Telkomsel dan Indosat, XL Axiata saat ini resmi mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghadirkan jaringan 5G.
"Hari ini, kita bersama-sama menyambut juga hadirnya PT XL Axiata yang baru saja mendapat SKLO layanan 5G pada tangga 6 Agustus 2021," ungkap Menkominfo Johnny G Plate saat jumpa pers yang diselenggarakan secara daring, Kamis (12/8).
Penerbitan SKLO tersebut dilaksanakan sesuai dengan amanat Pasal IV Permenkominfo No. 5 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan telekomunikasi. Melalui amanat tersebut maka seluruh sarana dan prasarana 5G yang telah selesai dibangun oleh XL Axiata secara teknis dinyatakan siap beroperasi.
Dengan demikian, kata Johnny, sistem layanan komersial 5G dalam negeri kini telah didukung oleh tiga operator seluler atau telekomunikasi nasional.
Lihat Juga : |
Mereka adalah PT. Telkomsel (beroperasi pada 27 Mei 2021) dan PT. Indosat (beroperasi 7 Juni 2021). Ia berharap ke depan komersialisasi 5G dapat berkembang dengan baik di Nusantara.
Layanan jaringan 5G tersebut akan dilakukan pada pita frekuensi 1800 mHz atau 1,8 GB Hz dengan lebar pita 20 mHz dalam rentang 1807,5 mHz sampai dengan 1827,5 mHz.
Menurut Johnny, keberadaan XL Axiata yang menjadi operator seluler ketiga setelah Telkomsel dan Indosat yang menyediakan layanan 5G ini menunjukkan bahwa industri penyediaan layanan komersial 5G dapat berkembang di Indonesia.
Politikus NasDem itu mengklaim capaian tersebut berkat kebijakan yang tertuang dalam UU No.11 tahun 2020 tentang cipta kerja (Ciptaker).
"Yang meliputi antara lain berkaitan dengan infrastruktur sharing aktif dan infrastruktur sharing pasif. Yang kedua spectrum sharing dan yang ketiga tentu pengaturan koeksistensi layanan over the top dengan layanan multimedia konvensional," tambahnya.
Lihat Juga : |
Direktur Utama PT XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan pihaknya siap memperluas cakupan wilayah layanan 5G. Selain itu juga melakukan persiapan ekosistem yang diperlukan seperti fiberisasi jaringan. Serta juga yang penting adalah ketersediaan smartphone berbasis 5G.
"Kalau smartphone nya pelanggan belum bisa 5G tentu layanan 5G tidak bisa dinikmati. Selain itu menyiapkan SDM, paling penting dan cukup kritikan dan challenging," ungkapnya.
Sejak Mei 2021 layanan seluler 5G telah hadir setidaknya di sembilan kota atau atau daerah aglomerasi Indonesia. Diantaranya Jabodetabek, Bandung, Batam, Balikpapan, Makassar, Surakarta, Surabaya, Denpasar dan Medan.
Lihat Juga : |