Dalam penelitian itu juga, mereka menemukan sedikit bukti bahwa kekebalan orang dewasa atau orang tua lebih cepat menurun. Banyak subjek dalam kelompok tertua mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian enam bulan setelah dosis vaksin kedua.
Varian yang berbeda memiliki mutasi genetik yang berbeda pula, jadi para peneliti juga mengujinya satu per satu. Penyebab utama dalam respon imun yang lebih lemah adalah mutasi E484K, yang terlihat pada varian virus Beta, Gamma dan Lota, tidak pada Delta.
Kedepannya studi tambahan akan terus dilakukan demi mengatasi dampak dari varian Delta. Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS siap untuk mengesahkan dosis booster untuk orang yang tidak pernah memiliki banyak respon imun terhadap dua dosis pertama vaksin Modern dan Pfizer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, pejabat kesehatan AS mengatakan terlalu dini untuk mempertimbangkan vaksin booster karena kekebalan yang berkurang.
"Kami percaya cepat atau lambat Anda akan membutuhkan booster untuk daya tahan dan perlindungan," kata Fauci, kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) dalam pengarahan Tim Tanggap Covid-19 Gedung Putih.
Pengujian vaksin Pfizer dan Johnson & Johnson juga menunjukkan bahwa vaksin tersebut memberikan kekebalan setidaknya enam bulan, dan kemungkinan lebih lama.
Sebelumnya, Vaksin Covid-19 Moderna diklaim efektif 93 persen hingga enam bulan setelah dosis kedua. Laporan ini menunjukan hampir tidak ada perubahan dari hasil uji klinis sebelumnya, yaitu sebesar 94 persen.
Namun pengguna vaksin Moderna juga disebut membutuhkan suntikan vaksin booster karena tingkat antibodi diperkirakan akan berkurang. Sebelumnya, Pfizer telah lebih dahulu menganjurkan suntikan ketiga untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap varian batu Covid-19.
CEO Moderna Stephane Bancel menglaim efektivitas Moderna masih lebih baik dibandingkan dengan Pfizer. Sebelumnya, Pfizer-BioNTech mengaku ada penurunan tingkat keampuhan vaksin sebesar 6 persen setiap dua bulan dan menjadi 84 persen enam bulan setelah dosis kedua disuntikkan.
"Vaksin COVID-19 kami menunjukkan kemanjuran yang tahan lama sebesar 93 persen hingga enam bulan, tetapi kami sadar varian Delta adalah ancaman baru yang signifikan sehingga kami harus tetap waspada," kata Bancel mengutip Reuters.