Curhat Bos Xiaomi Jualan HP hingga Jadi Jawara di RI
General Manager Xiaomi Indonesia Alvin Tse curhat soal pahit manis jualan handphone (hp) di Indonesia hingga vendor asal China itu akhirnya menduduki posisi jawara.
Berdasarkan laporan lembaga riset International Data Corporation (IDC), Xiaomi berhasil menempati posisi pertama pasar ponsel Indonesia pada kuartal II tahun 2021 berdasarkan jumlah pengapalan ponsel. Sebelumnya, lembaga riset Canalys juga menyatakan hal serupa.
Menurut Canalys, Xiaomi menggenggam 28 persen pangsa pasar di Indonesia dengan pertumbuhan tercepat mencapai 112 persen year-on-year di Q2 2021. Sementara menurut IDC, vendor ponsel ini menguasai 27 persen pangsa pasar ponsel tanah air.
"Ekonomi sedang tidak terlalu baik (akibat pandemi) sehingga orang mau beli yang lebih valuable," jelas Tse menanggapi kedua laporan ini dalam pertemuan virtual di Jakarta awal pekan ini (16/8).
Merajai ponsel murah dan menengah
Laporan IDC sendiri menyebut kesuksesan Xiaomi merajai pasar ponsel Indonesia menyalip Oppo lantaran keberhasilan penjualan ponsel kelas menengah miliknya seperti Redmi 9A dan 9C. Tse mengamini hal ini seraya menambahkan seri Redmi 9T sebagai jagoan lain penjualan di Indonesia.
Sehingga, menurut Tse tantangan Xiaomi selanjutnya adalah untuk masuk ke perangkat highend (ponsel papan atas). Sebab, selama ini menurutnya posisi Xiaomi di Indonesia sudah cukup kuat untuk pasar entry level (ponsel harga terjangkau) dan mid-end (ponsel menengah). Misalnya lewat produk Mi 11 Ultra dan Mi 11.
Lihat Juga :Kaleidoskop 2019 Persaingan HP China dan Merek Lain Sepanjang 2019 |
Selain menjajal ponsel high-end, Xiaomi juga berharap pada pasar perangkat IoT (Internet of Things). Sebab, berbagai perangkat cerdas ini menurutnya sudah populer di berbagai pasar negara lain. Namun, belum banyak digunakan di Indonesia.
"Banyak yang belom mau coba IoT, sangat kecil pasarnya di Indonesia dibanding smartphone," jelasnya.
Gejolak di posisi 1
Tse juga mengungkap dalam jangka pendek posisi nomor 1 Xiaomi ini kemungkinan masih akan ada naik turun. Hal ini akibat dari kondisi ketersediaan chipset dunia yang mengalami kelangkaan.
"Kelangkaan chipset, kemungkinan akan mengganggu quartal 3 dan 4," tuturnya.
Namun, untuk jangka panjang, Tse yakin Xiaomi bisa menjawarai pasar dengan menawarkan perangkat yang memberikan produk dengan kualitas terbaik dari pesaing dan layanan purnajual yang baik.