AS Disebut Izinkan Huawei Beli Chip untuk Produksi Mobil

CNN Indonesia
Jumat, 27 Agu 2021 04:40 WIB
Huawei dipersilakan membeli komponen Chip untuk memproduksi kendaraan listrik Huawei yang sedang berkembang.
Mobil listrik besutan Huawei. (Foto: huawei.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pejabat Amerika Serikat dikabarkan memberikan izin kepada Huawei membeli komponen Chip untuk memproduksi kendaraan listrik Huawei yang sedang berkembang. Larangan lisensi untuk menjual chip ke Huawei untuk perangkat ponsel masih berlaku.

Huawei, sebagai pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia kini tengah tertatih-tatih oleh pembatasan perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump dan berlanjut ke era Joe Biden.

'Kelonggaran' yang diberikan kali ini berupa lisensi yang memberi wewenang kepada pemasok menjual chip ke Huawei untuk komponen mobil listrik seperti layar video dan sensor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait lisensi otomotif tersebut, juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan pemerintah terus secara konsisten menerapkan kebijakan untuk membatasi akses Huawei ke komoditas, perangkat lunak, atau teknologi untuk kegiatan yang dapat membahayakan keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri.

Sementara itu, juru bicara Huawei menolak mengomentari lisensi tersebut. Huawei hanya mengatakan bila perusahaan hanya bermaksud baik untuk memastikan produsen otomotif tetap menggeliat di tengah pandemi covid-19.

"Kami memposisikan diri sebagai penyedia komponen baru untuk kendaraan terhubung yang cerdas, dan tujuan kami membantu OEM mobil (produsen) membangun kendaraan yang lebih baik," menurut Huawei mengutip Reuters, Kamis (26/8).

Senator Tom Cotton, yang sangat kritis terhadap Huawei mengatakan "Tidak dapat diterima bagi pemerintahan Biden untuk meredakan kampanye tekanan terhadap perusahaan mata-mata China seperti Huawei," ucapnya.

Sementara Senator Marco Rubio menyebutkan izin yang diberikan ini sebagai contoh lain kegagalan Biden untuk melindungi keamanan ekonomi dan nasional Amerika.

Huawei menginvestasikan dana sekitar Rp 14,5 triliun untuk mengembangkan mobil listrik dan mobil-mobil berteknologi self-driving atau otonom.

Sebelum mengumumkan komitmen itu, Huawei diketahui masuk pada daftar hitam perdagangan Departemen Perdagangan AS pada 2019. Kebijakan ini melarang penjualan barang dan teknologi AS ke perusahaan tanpa lisensi khusus.

AS pun sejak tahun lalu meningkatkan pembatasan untuk membatasi penjualan chip yang dibuat di luar negeri dengan peralatan AS. Itu juga sebagai kampanye untuk untuk mendapatkan sekutu dan mengecualikan Huawei dari jaringan 5G karena masalah mata-mata. Meski begitu Huawei telah membantah tuduhan atas mata-mara itu.

Huawei kini sudah mulai melebarkan sayap ke industri otomotif setelah pengumuman perjanjian dengan tiga pembuat mobil milik China, termasuk BAIC Group.

Richard Barnett, chief marketing officer di konsultan elektronik global bernama Supply Frame, mengatakan Huawei berada pada babak awal dan mencoba berinvestasi di pasar otomotif senilai US$5 triliun yang memiliki potensi pertumbuhan besar baik di dalam maupun di luar China.

(ryh/ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER