Ahli: Kontaminasi Vaksin seperti Moderna Jarang Terjadi
Ahli menyebut kontaminasi vaksin bisa seperti pada kasus vaksin Moderna di Jepang sangat jarang terjadi.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad yang juga Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad, Kusnandi Rusmil kontaminasi vaksin bisa terjadi akibat dua faktor, yaitu ketika menyuntikkan vaksin atau ada kesalahan prosedur produksi di pabrik.
Meski demikian, menurut Kusnadi kasus kontaminasi vaksin ini tergolong jarang terjadi.
"Jarang sekali, itu sebabnya kita supaya tidak terkontaminasi, gimana caranya? Kita harus steril pakai alkohol...vaksin yang sudah tidak terpakai dibuang," tuturnya saat dihubungi, kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu (31/8).
Hal ini diutarakan terkait dengan kasus penemuan vaksin Moderna yang diduga terkontaminasi zat asing. Temuan ini menyusul laporan dua warga meninggal usai menerima vaksin Moderna pada awal Agustus 2021.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mengaku tidak menemukan vaksin Covid-19 yang terkontaminasi seperti di Jepang.
Terkait dugaan ada kontaminasi zat asing, Kusnadi menyebut kemungkinan hal itu terjadi akibat kesalahan prosedur.
"Itu artinya ada kesalahan prosedur kalau sampai terkontaminasi. Kalau dari pabriknya udah salah, pada waktu pembuatan vaksin tercampur di dalam pabrik, itu kesalahan pabrik. Nah, pabrik itu bisa dituntut," paparnya.
Vaksinasi tak sebabkan kematian
Lebih lanjut, Kusnado menyebut efek vaksinasi tidak tidak serta merta menyebabkan kematian. Kesalahan yang paling umum yang menimbulkan reaksi efek samping itu disebabkan oleh faktor genetik dan kesterilan proses vaksinasi.
Menurutnya, keluhan yang muncul setelah vaksinasi, yang berhubungan dengan vaksin atau pun tidak disebut sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau adverse event following immunization.
"Jadi kalau umpamanya ini oleh karena vaksin, ini biasanya berlatar belakang genetik, jadi ada orang yang alergi, ada juga yang engga," kata Kusnandi.
Menurutnya alergi tersebut bisa saja disebabkan oleh kandungan yang terdapat dalam vaksin seperti antibiotik, pengawet dan unsur lainya.