Soal Pilih-pilih Vaksin: Nilai Efikasi Bukan Harga Mati

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 06:57 WIB
Ahli mengungkap nilai efikasi vaksin bukan harga mati lantaran angkanya bisa berubah, sehingga warga tak perlu cemburu dan pilih-pilih vaksin.
Ilustrasi. Ahli mengungkap nilai efikasi vaksin bukan harga mati lantaran angkanya bisa berubah, sehingga warga tak perlu cemburu dan pilih-pilih vaksin. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Menurut Bimo selama vaksin masih memiliki efikasi di atas 50 persen maka vaksin tersebut dinilai efektif. Karena fungsi utama vaksinasi bukan untuk menghentikan penularan covid, tetapi untuk mengurangi resiko gejala berat dan kematian.

"Efektif, karena WHO menetapkan batas minumim efikasi ketika uji klinis adalah 50 persen. Ketika uji klinis, jika angka efikasinya di bawah 50 persen maka tidak bisa diberikan kepada masyarakat," kata Bimo.

"Dalam kondisi pandemi ini, bahkan efikasi vaksin terendah sebesar 50 persen pun dapat menyelamatkan banyak nyawa," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Senada, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad yang juga Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad, Kusnandi Rusmil, mengatakan bahwa vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini aman karena telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Ya memang kita rata-rata sudah di atas 50 persen efikasinya, gak ada yang dibawah 50 persen, gak kepake," kata Kusnandi kepada CNNIndonesia, Selasa (31/8).

Kusnandi juga menghimbau agar masyarakat tidak perlu takut untuk vaksinasi karena tingkat efikasi yang beragam.

"Sinovac saja itu kan di atas 65,3 persen, moderna yaitu 97 persen, untuk yang berumur di atas 60 tahun itu 92 persen. Terus yang lain-lainya juga sudah diatas 70 persen, seperti Pfizer dan lain sebagainya, jadi efikasinya sudah cukup bagus vaksin-vaksin yang kita pakai jadi gak usah takut," ujarnya.

(mrh/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER