Dua Solusi Peneliti untuk Cegah Jakarta Tenggelam 2050

CNN Indonesia
Kamis, 02 Sep 2021 20:01 WIB
Peneliti Kementerian KKP mengajukan dua solusi untuk mencegah Jakarta tenggelam pada 2050.
Peneliti Kementerian KKP mengajukan dua solusi untuk mencegah Jakarta tenggelam pada 2050. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merekomendasikan dua cara yang bisa dilakukan untuk mencegah Jakarta tenggelam pada 2050.

Menurut Peneliti Madya Pusriskel Tubagus Solihuddin, dua cara yang bisa untuk mencegah Jakarta tenggelam adalah dengan melakukan perlindungan dan akomodasi.

Kedua solusi ini diambil dari empat opsi adaptasi pemanasan global yang direkomendasikan Panel antar pemerintah untuk perubahan iklim (IPCC/ Intergovernmental Panel on Climate Change). Empat tindakan antisipatif itu adalah perlindungan, akomodasi, merencanakan pengembangan wilayah jauh dari garis pantai, dan tidak mengambil tindakan apapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari keempat opsi di atas, opsi perlindungan dan akomodasi yang mungkin dilakukan di Jakarta, sementara dua opsi lainnya bukan pilihan yang sesuai untuk Jakarta," tuturnya seperti dikutip dari situs KKP

Dua opsi pembangunan jauh dari garis pantai dan tidak melakukan apa-apa menurut Solihuddin tidak menjadi pilihan penanganan tenggelamnya wilayah Jakarta mengingat keterbatasan lahan dan nilai ekonomis yang tinggi di kawaasan ini.

Lebih lanjut, menurutnya upaya perlindungan bisa dilakukan dengan membangun tanggul pantai dan sungai disertai pengaturan sistem hidrologi sehingga lalu lintas air dari sungai ke laut dan sebaliknya.

"Cara ini lazim dilakukan di negri kincir angin Belanda," jelasnya.

"Pembangunan kolam retensi untuk menampung air saat debit tinggi juga dapat mengurangi dampak banjir Pesisir."

Sementara, untuk opsi akomodasi dilakukan dengan melakukan pembangunan menggunakan bahan yang tidak sensitif terhadap penurunan tanah, seperti kayu dengan konstruksi rumah panggung agar dpt menyesuaikan dengan kondisi kenaikan muka air laut.



Mengurangi laju penurunan tanah

Solihuddin juga menyarankan untuk dilakukan langkah mitigasi untuk untuk mengurangi laju penurunan tanah di Jakarta dalam jangka panjang.

Ia meminta sejumlah cara berikut untuk mengurangi laju penurunan tanah Jakarta:

  1. Pengendalian eksploitasi air tanah dalam,
  2. Me-recharge (mengisi ulang) lapisan penyimpan air tanah, baik secara alamiah maupun buatan untuk mempercepat proses pemulihan,
  3. Mengembangkan alternatif suplai air baik untuk industri maupun rumah tangga,
  4. Menyusun strategi terpadu dalam pengelolaan air (hulu-hilir dan hilir-hilir),
  5. Membangun sistem database dan monitoring yang memadai, serta
  6. Mengintegrasikan aspek geoteknik dalam perencanaan dan desain bangunan dan infrastruktur.

Sebelumnya, Presiden USA Joe Biden sempat menyinggung masalah potensi Jakarta tenggelam akibat kenaikan muka air laut sekitar 2,5 kaki (~0,75 m) akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Sehingga, kalau prediksi ini benar, Jakarta akan tenggelam dan Indonesia harus memindahkan ibukotanya ke tempat yg lebih aman.

Selain itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA) juga memberikan analisis soal Jakarta tenggelam melalui perbandingan citra satelit tahun 1990 dan 2019 (~30 tahun). Lewat perbandingan gambar ini, NASA melaporkan perubahan penggunaan lahan yang sangat masif di Jakarta selama 30 tahun terakhir disertai dengan penyempitan beberapa alur sungai dan kanal akibat sedimentasi dan tumpukan sampah.

Masalah Jakarta Tenggelam

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER