Kata Ahli Soal Cara Aneh Runtuh Gedung Kembar WTC Akibat 9/11

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Sep 2021 11:35 WIB
Ahli buka suara soal teori konspirasi yang beredar seputar cara aneh keruntuhan gedung kembar WTC saat serangan 9/11.
Serangan 9/11 yang menghancurkan menara kembar (AFP)

Pertemuan eksplosif dari aluminium cair dan air

Simensen percaya bahwa kemungkinan besar kedua pesawat itu terperangkap di dalam lapisan isolasi puing-puing bangunan di dalam gedung pencakar langit. Hal tersebut menyebabkan lambung pesawat menyerap panas yang sebagian besar berasal dari bahan bakar pesawat yang terbakar.

Ilmuwan SINTEF percaya bahwa panas melelehkan aluminium lambung pesawat, dan inti dari teorinya adalah aluminium cair kemudian menetes ke bawah dan bertemu dengan air sehingga mengalami reaksi kimia.

"Kedua eksperimen ilmiah dan 250 laporan bencana yang diderita oleh industri aluminium telah menunjukkan bahwa kombinasi aluminium cair dan air melepaskan ledakan besar," kata Simensen seperti dikutip dari Science Daily (21/9/2011). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

30 ton aluminium

Laporan resmi tentang runtuhnya Gedung pencakar langit tersebut disusun oleh komisi yang ditunjuk oleh pemerintah federal dan sejak itu didukung oleh publikasi lain. Laporan tersebut sampai pada kesimpulan bahwa disebabkan oleh pemanasan dan struktur baja yang lemah di tengah bangunan.

Menurut Simensen kesimpulan tersebut tidak akurat dan dinilai terlalu terburu buru.

"Karena komisi pemerintah federal tidak cukup memperhitungkan fakta bahwa pesawat membawa 30 ton aluminium ke masing-masing dari dua Menara," katanya.



Tabrakan

Simensen mendasarkan teorinya pada perbandingan yang ia buat dengan fenomena paralel yang dapat diamati di dunia fisika.

"Mari kita mulai dengan apa yang saya pikir pasti terjadi ketika pesawat menabrak dua menara. Mereka datang dengan kecepatan tinggi dan pada sudut yang rendah. Satu-satunya fenomena serupa yang kita ketahui adalah meteor yang menabrak Bumi," papar Simensen.

Menurut Simensen meteor menyeret material ketika membentur tanah sehingga seluruh permukaan tanah ditutupi oleh material yang dibawa meteor. Material yang menempel pada meteor akan meleleh dan berubah menjadi lapisan kaca di permukaan meteor.

"Saya percaya bahwa sama halnya, pesawat itu pasti tertutup oleh pecahan dinding bagian dalam, langit-langit dan lantai yang runtuh di sekelilingnya," katanya. "Sebagian besar bahan ini adalah plester, bahan yang sangat kuat. kapasitas konduksi panas yang buruk," tambahnya.

Api

Simensen menjelaskan bahwa pesawat yang menabrak Gedung menyebabkan bahan-bahan di sepanjang jalur tabrakan ikut terbakar. Namun zona yang benar-benar panas adalah pada titik pesawat berhenti.

"Saya percaya itu beberapa tangki bahan bakar pesawat pasti mengalami kerusakan besar, tetapi sebagian besar dari mereka akan terbelah dua ketika mereka bertemu dengan balok baja di gedung-gedung, dan oleh karena itu perkembangan api cukup konstan," paparnya.

Ia juga percaya bahwa pesawat-pesawat itu berhenti di semacam cekungan puing-puing bangunan. Paduan aluminium lambung pesawat, kata Simensen, akan meleleh pada suhu 660 derajat Celcius.

"Jika aluminium cair dipanaskan lebih lanjut hingga suhu 750 derajat celcius, menjadi cair seperti air. Saya menduga bahwa inilah yang terjadi di dalam Twin Tower, dan aluminium cair kemudian mulai mengalir ke lantai di bawahnya," katanya.

Kata Ahli Soal Terjadi Ledakan dan Keruntuhan WTC 7

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER