Dari alumunium yang meleleh itu maka ia akan mengalir dan jika alumunium bercampur dengan air maka akan menciptakan ledakan hebat.
"Semua lantai di Twin Tower dilengkapi dengan sistem sprinkler. Semua air di atas badan pesawat yang panas pasti telah berubah menjadi uap. Jika teori saya benar, berton-ton aluminium mengalir ke bawah melalui menara, di mana baunya bersentuhan dengan beberapa ratus liter air. Dari bencana dan eksperimen lain yang dilakukan oleh industri aluminium, kita tahu bahwa reaksi semacam ini menyebabkan ledakan hebat," jelas Simensen.
Alumunium, kata Simensen, akan segera bereaksi terhadap air dan reaksi ini juga melepaskan hidrogen. Reaksi seperti itu sangat kuat ketika katalis hadir, dan dapat menaikan suhu hingga lebih dari 1500 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Industri aluminium telah melaporkan lebih dari 250 ledakan aluminium-air sejak tahun 1980. Alcoa Aluminium melakukan percobaan di bawah kondisi terkendali, di mana 20 kilogram aluminium yang dilebur dibiarkan bereaksi dengan 20 kilogram air, yang ditambahkan beberapa karat. Ledakan itu menghancurkan seluruh laboratorium dan meninggalkan kawah berdiameter 30 meter," kata Simensen.
Simensen menjelaskan bahwa ledakan dapat menghancurkan hampir seluruh Gedung karena ledakan dari reaksi aluminium dan air seperti ledakan dinamit. Sehingga ia menilai bahwa hal tersebut cukup kuat untuk menghancurkan bangunan.
"Bagian atas akan jatuh di atas bagian yang tersisa di bawah, dan beratnya lantai atas akan cukup untuk menghancurkan bagian bawah bangunan," katanya
Menurut Simensen WTC1 dan WTC2 yang runtuh mengakibatkan bangunan WTC7 yang berada didekatnya dibombardir oleh partikel panas, bahan bakar dan juga tetesan alumunium cair.
WTC7, kata Simensen, mungkin telah mengambil lebih banyak dampak tersebut daripada bangunan lain. Bangunan tersebut terbakar dan menjadi tidak terkendali.
"Dalam hal ini, baja struktural mungkin telah mencapai suhu lebih dari 1000 derajat celcius, lebih dari tujuh jam dan lantai 13 runtuh dalam satu menit. Dalam hal ini saya setuju dengan temuan komisi federal. Balok baja yang terlalu panas mungkin menjadi penyebab runtuhnya," katanya.
(mrh/eks)