BRIN: Kendala Vaksin Merah Putih Bukan Dana

Dewi Safitri | CNN Indonesia
Selasa, 14 Sep 2021 11:01 WIB
BRIN mengungkapkan perkembangan terakhir Vaksin Merah Putih dan sejumlah kendala sehingga terjadi keterlambatan dalam mencapai target.
BRIN menyatakan keterlambatan mencapai target Vaksin Merah Putih bukan karena dana. (iStock/FilippoBacci)

Beberapa anggota konsorsium menyatakan alasan keterlambatan target adalah karena logistik. Pandemi menyebabkan keterlambatan kedatangan reagen yang dipesan hingga dua bulan. Harganya naik hingga kemungkinan purchasing power dari anggaran yang disediakan juga jadi lebih rendah.

Apakah tambahan anggaran tidak bisa membantu situasi ini?

Itu hal biasa, karena terlebih tahun lalu semua memang rebutan. Karena reagen, enzim dan lain-lain itu spesifik.

Ini bukan karena dana, tetapi lebih karena seluruh tim belum ada yang berpengalaman mengembangkan vaksin dari nol. Sehingga banyak hal yang belum bisa dimitigasi, termasuk berbagai prosedur dan standar yang harus dipenuhi. Sehingga sempat ada optimisme dan klaim yang terlalu berlebihan di awal dulu. Tetapi tak apa, pandemi ini memberi kesempatan yang bagus untuk semuanya.

Tetapi saat ini mestinya sudah tidak menjadi alasan signifikan karena semua sudah tahu kerangka waktunya, jadi mestinya bisa atur kapan harus pesan dan seterusnya. Barang-barang itu memang bukan sesuatu yang bisa dibeli langsung, harus inden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kami selama ini membantu di sisi perpajakan dan percepatan proses di bea cukai.

Anggota konsorsium VMP memperkirakan anggaran untuk uji klinis akan sangat besar melihat praktik trial Sinovac lalu di Bandung. Perhitungan Prof Amin Soebandrio bahkan bisa mencapai 400 milyar. Bagaimana antisipasinya, anggaran cukup?

Untuk uji klinis fase I-III itu juga cukup besar, tetapi saya kira 100 miliar akan mencukupi. Jangan dibandingkan dengan anggaran pihak lain, karena kita tidak memasukkan berbagai biaya yang sudah tercukupi dari fasilitas dan SDM yang sudah kita biayai tanpa adanya VMP ini.

Juga fasilitas a-BSL-3 macaca yang dibangun tidak semua dari nol, karena di Cibinong sudah banyak berbagai fasilitas pendukung terkait, karena lokasinya di kompleks BSL yang sudah ada dan mengalihfungsikan gedung yang ada.

Demikian juga dengan tenaga zoologist, dokter hewan dan bio-safety officer yang semua harus tersertifikasi juga sudah ada. Dan semua kan periset yang sudah digaji.

Yang paling besar nanti memang biaya uji klinis fase I-III, tetapi sebenarnya tidak perlu anggaran yang fantastis juga. Yang lebih menantang adalah karena harus dilakukan dengan metode yang agak berbeda mengingat saat ini sebagian besar masyarakat sudah divaksin.

Misalnya akan ada kelompok kontrol yang terdiri dari orang yang sudah divaksin, tidak seperti waktu uji klinis Sinovac dulu yang cukup dibandingkan dengan kelompok kontrol yang belum divaksin.

Saat ini BRIN fokus menyelesaikan berbagai masalah dan kendala teknis di atas supaya para periset kita bisa benar-benar mencapai tahap pembuktian dari efikasi dan keamanan formula vaksin yang dikembangkan.

Jadi sama sekali bukan anggaran. Inilah tahap yang paling menantang dan krusial. Itu sebabnya juga mengapa sampai saat ini baru beberapa negara saja yang sudah berhasil mengembangkan, sebagian besar negara lain juga masih berkutat sama seperti kita, termasuk negara maju seperti Jepang, Jerman, Perancis, Korsel dll.

Tahun depan proyek VMP masih akan berjalan. Kami mendengar BRIN mengajukan anggaran kelembagaan sebesar 10 trilyun untuk 2022. Berapa bagian akan dialokasikan untuk VMP?

Pola anggaran kita sekarang tidak berbasis proyek (kapling anggaran per-kegiatan), dimana satu proyek membiayai semua hal dari bahan sampai dengan infrastruktur.

Tetapi akan berbaris rumah program seperti 3 tahun terakhir di LIPI. Ada rumah program vaksin, dimana bahan riset untuk VMP akan dibiayai. Selain itu ada rumah program infrastruktur riset, dan sebagian adalah pembangunan aneka infrastruktur untuk VMP.

Jadi sudah tidak relevan untuk VMP berapa. Yang penting apapun kebutuhannya kita akan bisa penuhi.

(vws)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER