Peneliti UGM Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh Dunia 2021
Adi Utarini, dosen dan peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) ditasbihkan sebagai satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2021 versi Time.
Ia mendapat penghargaan ini setelah bekerja sama dengan tim peneliti internasional dari Program Nyamuk Dunia untuk mencegah ancaman penyakit yang dibawa oleh nyamuk demam berdarah.
Mereka melakukan inokulasi nyamuk ini dengan Wolbachia. Bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.
Ia pun lantas mesti meyakinkan warga di sekitar rumahnya agar merasa aman ketika melepaskan nyamuk-nyamuk yang sudah diinfeksi bakteri ini.
Studi ini menjadi terobosan bagi organisasi yang dia bantu pimpin adalah yang pertama membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat.
Saat ini, hampir semua orang di Yogyakarta setidaknya seseorang yang pernah terkena DBD. Utarini sendiri terselamatkan dua kali dari penyakit berbahaya ini, seperti ditulis Time.
Peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., M.P.H., Ph.D., punya peran penting dalam upaya untuk mengatasi penyakit demam berdarah.
Bersama timWorld Mosquito Program(WMP) Yogyakarta, Adi Utarini telah berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77 persen, seperti dilansir dari Kagama.co, media resmi di bawah naungan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA).
Penghargaan dari Nature di 2020
Sebelumnya, Utarini juga sempat didapuk Komunitas jurnal penelitian Nature Research sebagai 10 orang yang dianggap paling berpengaruh dalam pengembanganilmu pengetahuan selama 2020.
Mulai dari pengembang vaksin virus corona (Covid-19) hingga seorang perdana menteri masuk dalam deretan 10 orang berpengaruh tersebut.
"Bersama kolega mereka, orang-orang ini membantu membuat penemuan luar biasa dan berhasil menarik perhatian publik kepada masalah krusial (sains). Nature's 10 bukan lah penghargaan atau peringkat. Pilihan ini disusun editor Nature untuk menyoroti peristiwa penting dalam sains melalui cerita menarik dari mereka yang terlibat," bunyi editorial Nature Research.