Jakarta, CNN Indonesia --
Beberapa fenomena aneh dari hewan kerap terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari ikan terdampar hingga yang terbaru ratusan burung jatuh dari langit di Cirebon.
Sederet fenomena aneh dari hewan itu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya perubahan iklim. Meski demikian fenomena tersebut tak hanya dikarenakan perubahan iklim, namun juga mekanisme pertahanan diri hewan tersebut.
Berikut beberapa fenomena 'aneh' tentang hewan yang dirangkum oleh CNNIndonesia.com:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hujan Katak
Pada tahun 2005 terjadi fenomena hujan katak di sebuah kota di bagian barat laut Serbia. Dilansir dari Smithsonianmag, ribuan katak yang jatuh dari langit itu bukan merupakan spesies katak yang biasa ada di kawasan tersebut.
Peneliti menyatakan katak-katak tersebut kemungkinan terbawa oleh angin puting beliung atau tornado yang terjadi di sekitar habitat hidup mereka, lalu membawa mereka ke dalam awan hujan.
2. Ratusan burung jatuh dari langit
Fenomena ratusan burung mati mendadak terjadi di Indonesia, tepatnya di kota Cirebon pada Selasa (14/9).
Di belahan negara lain pun kejadian serupa pernah terjadi, seperti pada September tahun lalu di kawasan Amerika bagian selatan kejadian raturan burung jatuh dari langit terjadi di beberapa wilayah.
Peneliti memperkirakan kejadian ini sebagai dampak perubahan iklim dan rusaknya habitat hidup burung tersebut.
Seperti pada kasus di Amerika, kebakaran hutan yang terjadi di beberapa negara bagian di wilayah barat Amerika mengubah jalur migrasi para burung tersebut. Jalur migrasi yang mulanya berada di kawasan pesisir yang kaya akan makanan berubah menjadi kawasan gurun Chihuahua yang minim sumber air dan makanan, sehingga membuat burung-burung tersebut kelaparan di sepanjang jalur migrasinya.
Hal tersebut disimpulkan dari penemuan bangkai-bangkai burung yang sangat kurus hingga hanya tulang dan bulu.
3. Ribuan kodok meledak di Jerman
Kodok seringkali memompa tubuhnya untuk menjadi lebih besar dari predator, namun itu tidak lantas membuatnya meledak.
Pada April 2005 di Hamburg, Jerman ribuan kodok meledak pada periode beberapa hari, bahkan hingga bagian-bagian tubuhnya berceceran
Dilansir dari Mentalfloss, Dr. Franz Mutchsmann, seorang dokter hewan dari Berlin mencoba memberikan hipotesis mengenai fenomena kodok yang tiba-tiba meledak ini.
Mutchsmann mengaitkan fenomena ini dengan kawanan gagak yang akhir-akhir ini tersebar di beberapa bagian kota Hamburg. Mutchsmann mengatakan gagak-gagak tersebut mulai menjadikan kodok sebagai mangsanya. Gagak memburu kodok dengan menukik dari langit dan mengambil hati kodok sebelum kodok tersebut sadar apa yang terjadi.
Kodok melakukan mekanisme pertahanan diri dengan mengembangkan tubuhnya, namun dengan adanya lubang di tubuhnya menjadikan tekanan berlebih pada mekanisme pertahanan yang akhirnya membuat kodok meledak berkeping-keping.
4. Ayam tanpa kepala
Pada tahun 1945, seorang petani di Amerika bernama Lloyd Olsen mengambil seekor ayam dari peternakannya untuk disembelih dan dijadikan makan malam.
Namun setelah disembelih ayam tersebut tidak mati. Ayam yang kemudian diberi nama Mike itu tetap hidup dan berkeliaran di peternakan.
Peneliti dari Universitas Utah mencoba meneliti Mike dan menemukan fakta tentang penyebab ayam yang tidak mati setelah disembelih ini. Penelitian tersebut mengungkapkan Olsen melewatkan batang otak Mike ketika menyembelih, sehingga ayam tersebut masih tetap bisa berjalan dan bergerak meskipun telah disembelih.
5. Ratusan ikan buntal terdampar
Ratusan ikan buntal bermata jahat (evil-eyed) terdampar di pantai Afrika Selatan. Ikan tersebut diklaim memiliki racun lebih mematikan dari sianida.
Ratusan ikan terdampar ini diduga imbas dari aktivitas mekarnya tumbuhan ganggang yang mengubah warna air, dan menghasilkan racun alami.
Kemungkinan lain adalah ikan tersebut terhempas ke pantai setelah membusungkan diri saat kawin massal, atau bentuk respons terhadap gelombang besar.
6. Puluhan katak beracun kawini ular Piton betina
Puluhan katak Puru tertangkap basah sedang menunggangi seekor piton di Australia. Katak beracun ini tampak berjejer sembari memeluk tubuh ular tersebut sebagai upaya untuk mengawini si piton. Adegan ini terjadi setelah hujan lebat yang terjadi di Kununurra, Australia Barat.
Dilansir dari CBC, ahli biologi di Museum Australia di Sydney Jodi Rowley mengatakan 10 katak tersebut terbutakan akibat hasrat untuk kawin. Rowley mengatakan katak Puru jantan memang terkenal mudah terangsang usai hujan lebat.
Katak Puru betina yang jumlahnya lebih sedikit dari jantan. Setelah hujan, Rowley mengatakan katak Puru jantan akan berkumpul secara berkelompok dan menunggu katak betina. Ketika katak Puru jantan ini melihat betina, insting akan mendorong mereka untuk langsung melompat ke punggung betina, hinggap, dan mendekap erat-erat untuk dikawini.
Namun, ketika bernafsu, katak jantan ini agak kurang memilih objek yang akan ditangkap. Sehingga mereka memiliki kecenderungan untuk melekat pada apapun, termasuk benda mati seperti batu, kaki manusia, hingga katak jantan dari spesies lain.
7. Laba-laba raksasa menyantap ular
Laba-laba raksasa tertangkap tengah menyantap ular telah menarik perhatian para ahli. Fenomena ini menunjukkan hewan yang masuk ke dalam kelas arachnida itu menikmati menu baru makanan mereka.
Berdasarkan temuan dari 319 studi kejadian, perilaku makan yang tidak biasa dari laba-laba muncul. Studi itu diunggah di American Journal of Arachnology.
Martin Nyffeler, arachnologist di University of Basel, dan Whitfield Gibbons dari University of Georgia, AS, menemukan dasar fenomena itu merupakan fenomena aneh. Laba-laba itu masuk dalam jenis black widow yang berasal dari famili Theridiidae. Laba-laba ini disebut laba-laba pemburu yang baik.