Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile (DFSK), Franz Wang mengatakan memasarkan kendaraan komersial bertenaga listrik Gelora E di Indonesia sudah sesuai dengan strategi perusahaan. DFSK Gelora E diklaim mulai dilirik banyak perusahaan yang mulai mengenal kendaraan listrik.
DFSK Gelora E mulai dijual di Indonesia sejak April 2021 dengan harga relatif tinggi untuk ukuran kendaraan komersial. Gelora E versi minibus dijual Rp510 juta sampai Rp520 juta, sedangkan versi blind van Rp480 juta hingga Rp490 juta.
"Sejauh ini [penjualan] cukup baik karena sudah ada target konsumen yang merupakan perusahaan besar peduli terhadap citra perusahaan melalui mobil listrik," kata Franz Wang di Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian Wang belum bisa mengungkap jumlah detail angka pemesanan, namun dijelaskan Wang angkanya masih sesuai ekspektasi perusahaan.
"Sesuai ekspektasi kami pada awalnya," ucap Wang.
Pantauan CNNIndonesia pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai Agustus 2022 belum disertakan model tersebut.
Menurut Wang DFSK Gelora E hanya membutuhkan biaya energi sebesar Rp200 per kilometer dengan asumsi biaya Gelora E listrik per KWH hanya mengeluarkan Rp200 per km, atau diklaim lebih rendah dari biaya operasional kendaraan komersial bensin.
Gelora E merupakan kendaraan komersial berbodi kotak yang kapasitas penumpangnya tujuh orang buat varian minibus dan dua orang untuk varian blind van. Kendaraan ini dibekali motor Permanent Magnet Synchronous dengan baterai lithium-ion 42 kWh.
Durasi pengecasan menggunakan instalasi rumah (standar) butuh delapan jam, sedangkan memakai quick charge memakan waktu 2,5 jam dari 0 persen hingga 100 persen. Klaim perusahaan jarak tempuh bisa sejauh 300 km dengan baterai terisi penuh.
"Jadi makin banyak digunakan untuk harian usaha ya makin kecil biaya operasionalnya, dan bulan depan sudah datang [suplai] ke Indonesia Gelora EV," tutur Wang.
Sementara itu, semakin banyaknya perusahaan otomotif memasarkan mobil listrik untuk angkutan orang belum dilihat sebagai potensial di Indonesia. DFSK masih fokus pada penjualan kendaraan komersial bertenaga listrik Gelora E di Indonesia.
"Kami masih menunggu waktu yang tepat untuk memasarkan mobil listrik," tutup Wang.
(ryh/ryh/mik)