Kominfo Soal Isu Merger XL Dengan Smartfren: Masih Isu
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penjelasan soal isu merger atau penggabungan penyelenggaraan Telekomunikasi XL Axiata dengan Smartfren.
Direktur Jenderal SDPPI Kominfo, Ismail MT kepada CNNIndonesia.com memastikan sampai saat ini merger atara PT XL Axiata Tbk dengan PT Smartfren Telecom Tbl (FREN) masih sebatas isu. Pasalnya, sampai saat ini beum ada permohonan resmi dari kedua perusahaan ke Kominfo terkait merger.
"Belum [ada info soal merger XL dengan Smartfren]. Soal itu kami belum dengar, belum ada surat resmi juga yang disampaikan ke kami," kata Ismail melalui sambungan telepon.
Dikonfirmasi terpisah, Yoga Hastyadi selaku Public Relation dari PT Smartfren Telecom Tbk mengatakan belum ada informasi terkait merger.
"Saat ini belum ada infonya. Nanti kalau ada update atau hal lain akan dikabari," ucap Yoga melalui pesan singkat.
CNNIndonesia.com sudah mencoba mengkonfirmasi hal serupa kepada XL Axiata namun belum mendapat jawaban.
Isu merger antara XL dengan Smartfren kembali mencuat usai Kominfo memberikan persetujuan prinsip bagi Penggabungan Penyelenggaraan Telekomunikasi PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia pada Senin (8/11).
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan isu merger dua produsen telekomunikasi tersebut. Dua sumber anonim menyebut bahwa Axiata, perusahaan raksasa Malaysia bersama dengan Sinar Mas Grup tengah menjajaki kemungkinan merger FREN dan XL.
Lihat Juga : |
Pada pertengahan Oktober lalu Smartfren melalui Direktur Antony Susilo membuka peluang merger dengan penyelenggara telekomunikasi lain yang bertujuan mengefisiensikan operasional.
Meski begitu, Antony menyebut hingga kini belum ada kesepakatan mengenai isu merger yang bisa disampaikan kepada publik.
Bagi FREN jika dapat berkolaborasi dengan investor global di harapkan akan membuka kesempatan untuk berkembang yang lebih pesat. Namun demikian sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan mengenai hal ini yang bisa diumumkan kepada publik," jelasnya.