Jakarta, CNN Indonesia --
Hasil review Asus ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) yang digadang-gadang ditujukan untuk para profesional dan pekerja kreatif seperti kreator konten.
Seperti generasi sebelumnya, laptop ini dilengkapi dengan layar kedua dalam panel yang sama dengan keyboard. Bedanya, ASUS kini menambahkan berbagai fitur tambahan di layar kedua ini.
Pertama, secara fisik, layar kedua kini pengungkit mekanik yang membuat layar ini bisa terangkat 9,5 derajat. Hal ini berbeda dibanding generasi sebelumnya yang hanya terbaring datar sebidang dengan keyboard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, ASUS melakukan berbagai peningkatan software untuk layar kedua agar lebih fungsional. Layar kedua bisa digunakan sebagai trackpad tambahan.
ASUS memiliki dua pilihan prosesor untuk ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582), laptop dengan chipset Intel generasi 10 Intel® Core™ i9 dan Intel® Core™ i7 yang mengusung konfigurasi 8 core dan 16 thread. Kali ini meja awak redaksi CNNIndonesia.com kedatangan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) dengan 10th Gen Intel® Core™ i9 processor.
Selain itu, ASUS juga mengklaim ketahanan dan kekuatan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) sudah dilengkapi dengan sertifikasi standar militer MIL-STD 810H. Sehingga, laptop ini bisa digunakan di tempat dengan ketinggian, temperatur dan kelembaban ekstrem.
Layar OLED menawan
 Layar OLED Asus Pro Duo menampilkan warna yang lebih kaya dengan gambar yang lebih tajam. (dok. Eka Santhika) |
Laptop ini dilengkapi dengan layar OLED 15,6 inci untuk monitor utama dengan resolusi 4K OLED dan dilengkapi teknologi HDR. Layar ini disebut akan otomatis memprioritaskan tampilan versi HDR dari film yang sedang diputar.
Selain itu, ASUS mengklaim layar OLED miliknya bisa menampilkan warna hitam yang lebih gelap dari layar LCD. Rasio kekontrasan yang bisa ditampilkan sebesar 1 juta : 1.
Selain itu, layar OLED ini juga disebut memiliki cakupan warna 133 persen lebih luas dari s-RGB. Standar warna yang ditawarkan 100 persen DCI-p3 dan sudah mendapat validasi Pantone soal akurasi warna.
Sehingga, layar ini bisa menampilkan gambar yang detil dan warna yang lebih jelas ketika menampilkan gambar-gambar dengan gradasi warna gelap. Sebab, biasanya layar selain OLED kurang bisa menampilkan gradasi warna-warna ini dan membuat penonton kesulitan melihat video atau gambar yang ditampilkan.
 Saat mengetes ketangguhan layar dengan film dominan gelap seperti Alien vs Predator: Requiem, layar OLED Asus berhasil menampilkan detil warna lebih baik dari panel IPS pesaing. (dok. Eka Santhika) |
Kami lantas mencoba mengetes seberapa tangguh layar OLED ini mampu menampilkan warna dan kontras menggunakan film yang dominan menampilkan gambar gelap, Alien vs Predator: Requiem.
Saat dicoba dan disandingkan dengan layar dengan laptop yang berpanel IPS LED. Hasilnya, layar OLED memang lebih unggul dalam menampilkan detil warna dengan gradasi gelap. Beberapa bagian yang sulit terlihat pada panel IPS, bisa dilihat di panel OLED. Warna-warna yang dihasilkan panel ini juga lebih meriah dan hidup ketimbang layar laptop dengan panel IPS.
Selain itu, ukuran layar juga cukup lebar sehingga lega untuk digunakan bekerja. Meski warna tajam dan warna yang ditampilkan sangat kaya warna, tapi layar ini tidak terlalu menyakitkan mata meskipun pengguna memasang tingkat kecerahan di posisi maksimal.
Pasalnya, ASUS menyebut laptop dengan teknologi ASUS OLED ini sudah dioptimalkan untuk mengurangi blue light pada layar sebesar 70 persen ketimbang layar biasa.
 Waktu respons layar ini juga sangat cepat (low latency) 0,2 ms. Dengan waktu respons yang sangat cepat ini, selain untuk kaum profesional, ASUS pun menjajakan laptop ini untuk menyasar para pemain game. (dok. Eka Santhika) |
Waktu respons layar ini juga sangat cepat (low latency) 0,2 ms. Dengan waktu respons yang sangat cepat ini, selain untuk kaum profesional, ASUS pun menjajakan laptop ini untuk menyasar para pemain game.
Saat dicoba untuk mengedit video, layar touchscreen ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) dirasa cukup membantu. Terutama saat bagian mencari file video mana yang akan dipakai. Jadi, mengurangi pergerakan telunjuk kanan untuk klik-klik mouse. Karena untuk melakukan drag and drop bisa menggunakan tangan kiri di touch screen, sementara tangan kanan masih pegang trackpad atau mouse.
Touchscreen laptop ini pun terasa responsif di semua titik. Sebab, pada beberapa laptop berlayar sentuh, beberapa titik kadang responsif dan terkadang tak ada respon saat disentuh. Terutama di bagian pinggiran dan pojok layar.
ScreenPad™ Plus
ASUS juga menyediakan layar kedua selebar 14 inci yang dinamakan ScreenPad™ Plus.
Dengan layar kedua ini, ASUS menyasar pengguna yang membutuhkan layar tambahan untuk menempatkan panel pengaturan untuk pengeditan foto atau video multi-layer produksi musik, hingga render grafis 3D.
Dengan menaruh panel-panel pengaturan ini di layar tambahan, maka pengguna bisa mendapat pemandangan layar yang lebih lega di layar utama untuk melihat hasil pengeditan dan pekerjaan kreatif lain yang sedang dibuat.
Saat diuji untuk mengedit video, ScreenPad™ Plus bisa digunakan untuk menaruh media browser atau menempatkan file-file yang akan diedit. Lantaran tampilannya lebih lebar dibandingkan dengan tampilan di laptop biasanya, membuat screening file bisa lebih cepat.
 ScreenPad™ Plus bisa digunakan untuk menaruh media browser atau menempatkan file-file yang akan diedit. Lantaran tampilannya lebih lebar dibandingkan dengan tampilan di laptop biasanya, membuat screening file bisa lebih cepat. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Meski layar kedua ini posisinya sedikit terangkat dari bodi, namun ketika layar ditekan untuk menempatkantangan saat menggambar dengan stylus, layar ini tampak cukup kokoh.
Meski demikian, adanya komponen yang bergerak pada laptop ini menjadi sebuah kerentanan tersendiri. Sebab, engsel yang bergerak yang ditopang oleh dua engsel yang tampak terbuat dari plastik ini menambah titik kerawanan lain jika laptop terjatuh. Tentu akan mengurangi kenyamanan penggunaan jika fungsi engsel terganggu akibat benturan tersebut.
 Layar ScreenPad Plus yang sedikit terangkat dari bodi Asus Zenbook Pro Duo Plus. (dok. Eka Santhika) |
 Layar ScreenPad Pro Duo di Asus Zenbook Pro Duo ditopang oleh dua engsel plastik. (dok. Eka Santhika) |
 Engsel yang menopang Asus Zenbook Pro Duo yang terbuat dari plastik dikhawatirkan mudah patah jika laptop terjatuh. (dok. Eka Santhika) |
Dari segi software, ScreenPad™ Plus pun telah dilengkapi dengan fitur baru bernama Control Panels. Fitur tersebut akan memunculkan panel kontrol khusus saat pengguna ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) menjalankan aplikasi Adobe After Effect, Premiere Pro, Photoshop, atau Lightroom Classic. Ke depannya, ASUS menjanjikan menghadirkan dukungan aplikasi kreatif lainnya ke dalam fitur Control Panel ini.
ASUS juga menjanjikan control panelini akan terbuka otomatis jika kita mengaktifkan beberapa software besutan Adobe seperti Photoshop, Premiere, dan Illustrator. Tapi, saat dicoba, control panel itu tidak langsung muncul saat membuka software-software tadi.
 Control panel tambahan yang dijanjikan Asus akan muncul otomatis jika pengguna membuka software besutan Adobe. (dok. Asus) |
Hal lain yang menjadi perhatian adalah jenis layar yang digunakan pada ScreenPad™ Plus dan layar monitor berbeda. Sehingga, warna yang ditampilkan di layar kedua dan layar utama juga berbeda hasil. Pengguna pun mesti repot-repot berganti layar jika ingin memastikan akurasi warna yang ditampilkan di layar kedua ini.
ScreenPad™ Plus ini juga dilengkapi dengan tombol akses cepat. Secara default tombol akses cepat ini otomatis muncul di bagian kiri layar ScreenPad™ Plus. Namun, posisi ini cukup mengganggu terutama ketika kita sedang menggunakan layar kedua untuk bekerja.
 Tombol akses cepat yang disediakan di ScreenPad Plus (dok. Eka Santhika) |
Namun, panel tombol cepat ini bisa diperkecil menjadi sebuh tombol melayang (floating button) atau bahkan dihilangkan sesaat agar tak mengganggu kerja dan mengetukkan jari di layar untuk memunculkan tombol layang itu kembali.
Untuk memudahkan memindah-mindahkan windows yang terbuka antara layar kedua dengan layar utama, ASUS menyediakan cara cepat lewat hotkey. Hotkey ini akan aktif ketika pengguna mengklik dan menahan bagian atas windows. Tahan dan geser windows ke arah hotkey, lalu akan muncul pilihan untuk menampilkan windows di layar kedua. Apakah akan ditampilkan di tengah layar, samping kiri atau kanan.
Untuk memindahkan windows kembali ke layar utama atau melebarkan windows agar tampil memanjang di layar utama hingga ke layar kedua, juga bisa dilakukan dengan cara yang sama.
Hotkey ini dirasa sangat membantu, karena pengguna tak perlu repot menyesuaikan ukuran layar secara manual yang tentu akan menghabiskan waktu.
 Hotkey yang ada di Asus Zenbook Pro Duo yang membantu pengguna langsung memposisikan otomatis windows yang tengah aktif di layar utama atau ScreenPad (dok. Eka Santhika) |
ASUS Pen Stylus
ASUS juga sudah memberikan stylus Pen tambahan dalam paket penjualan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582). Stylus ini disebut sensitif dengan 4096 pressure-level.
Dalam pengujian stylus ini memberikan sensitifitas yang cukup tinggi terhadap gerakan pengguna. Ketika digunakan untuk membuat goresan detail dan cepat, pena pun bisa mengikuti dengan baik. Meski kadang terasa jejak nampak tak tergores pada detil yang kecil dan cepat pada beberapa momen.
Bodi dan desain
ASUS membalut bodi laptop ini dengan penutup berbahan magnesium-aluminum alloy berwarna biru tua. Bagian atas, dirancang dengan sentuhan akhir berupa goresan berbentuk radial khas ZenBook.
Saat dibuka, pengguna akan disajikan dengan sebuah layar utama dan layar kedua di bagian bawah. Layar kedua yang disebut ScreenPad™ Plus ini berbagi tempat dengan kibor. Setengah bagian atas untuk layar kedua dan setengah bagian bawah untuk menempatkan kibor.
Imbasnya, setengah bagian bawah tidak memiliki sisa yang biasa digunakan untuk menyenderkan tangan saat mengetik. Selain itu, trackpad yang biasa ditaruh ditengah pun harus bergeser ke pojok bawah sebelah kanan. Selain itu ukuran trackpad yang disediakan pada laptop ini juga tidak terlalu besar. Sehingga, para pengguna Macbook yang terbiasa dengan trackpad lega mesti menyesuaikan diri.
 Layar kedua Asus Zenbook Pro Duo menghaiskan sisa bagian laptop yang biasa digunakan tangan bersender saat mengetik. Selain itu trackpad yang disediakan pun berukuran kecil dan berada di kanan, menyulitkan pengguna yang kidal. (dok. Eka Santhika) |
Penempatan trackpad di sebelah kanan bawah ini mungkin tidak akan terlalu mengganggu untuk pengguna yang memang dominan menggunakan tangan kanan. Namun, akan menyulitkan operasional untuk pengguna kidal. Solusinya adalah dengan menghubungkan mouse. Cara lain adalah dengan memanfaatkan ScreenPad™ Plus sebagai trackpad. Hal ini juga mengakomodasi pengguna yang ingin menggunakan trackpad yang lebih lega.
Masalah lain adalah lubang yang disediakan pada laptop ini terbatas. Hanya terdapat satu port USB 2.0, satu port HDMI, dan dua port Thunderbolt™ 3 USB-C.
Sehingga, pengguna tak bisa mencolokkan harddisk eksternal bersamaan dengan mouse kabel atau yang masih harus menggunakan receiver misalnya. Tentu hal ini masih bisa diakali jika pengguna memiliki mouse wireless yang tak perlu lagi mencolokkan receiver bluetooth ke port USB 2.0. Solusi lain, pengguna mesti membeli port eksternal tambahan untuk memperbanyak lubang koneksi.
Selain itu, bobot 2,34 kilogram laptop ini juga tak bisa dibilang ringan. Sementara dimensi laptop berperforma tinggi ini adalah 35,98 x 24,92 x 2,15 cm.
Audio
 Audio pada Asus Zenbook Pro Duo ditenagai oleh Harman Kardon, menghasilkan suara yanglebih berisi dari speaker laptop lain. (dok. Eka Santhika) |
Untuk audio, laptop ini kami rasa mampu memberikan gelegar yang menyenangkan. Dengan speaker Harman Kardon dan teknologi audio ASUS SonicMaster suara yang dihasilkan sangat renyah.
Namun kerenyahan dan detil suara akan berkurang ketika pengguna sedikit menjauh dari depan laptop. Hal ini tidak terjadi ketika menggunakan laptop dengan sistem operasi berbeda yang biasanya tidak mengurangi detil suara, hanya volumenya saja yang berkurang.
Pendinginan
ASUS menggunakan sistem pendingin Active Aerodynamic System Plus (AAS Plus) serta ErgoLift Hinge dihadirkan di laptop ini. Keduanya memungkinkan ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582) (UX582) dapat memiliki tingkat aliran udara hingga 36 persen lebih baik dari pendahulunya.
Di bagian dalam ASUS menempatkan kipas ganda dengan enam pipa penyalur panas untuk mendinginkan mesin dengan segera. ASUS menyebut sistem ini digunakan untuk memastikan laptop tetap memberikan performa terbaik meski tengah melakukan kerja berat. Saat digunakan laptop ini terbilang lekas panas.
 Bagian belakang Asus Zenbook Pro Duo. Sistem pendinginan laptop ini cukup masif dan laptop tergolong cepat panas. (dok. Eka Santhika) |
Performa
Laptop yang diuji CNNIndonesia.com ditenagai oleh prosesor Intel Core i9 generasi 10 dengan chip grafis 8 GB VRAM NVIDIA GeForce RTX 3070 dan memori M.2 NVMe PCIe SSD 3.0 x4 berkapasitas 1TB.
Chip grafis besutan NVidia ini telah dilengkapi dengan RT core, Tensor core, serta streaming multiprocessor untuk mendukung performa grafis serta kualitas visual yang lebih baik. Teknologi RTX mengakselerasi fitur seperti hardware-accelerated ray-tracing dan AI assistance.
Saat digunakan, laptop ini memberikan performa yang gegas. Saat pertama kali mengimpor dari harddrive dengan ukuran file 156,13 GB butuh sekitar 5 menit.
Impor video ini sedikit lebih lama dibanding ketika mengimpor menggunakan PC dengan sistem operasi berbeda yang hanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit.
Begitu juga ketika melakukan restart program, loading di laptop terasa lama. Sebab, file yang sudah masuk ke project harus di locate, sehingga butuh sekitar empat menit hingga muncul pop up windows berikutnya untuk memilih file yang ditempatkan.
 Asus Pro Duo dengan memanfaatkan ScreenPad untuk mengedit video. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Kesimpulan
Dalam pengetesan, ASUS ZenBook Pro Duo berhasil memberikan performa secara keseluruhan yang baik. Sebab, laptop ini masih dalam kondisi baru, sehingga semua terasa lancar. Biasanya, performa sebenarnya baru terasa setelah pemakaian dalam jangka waktu lebih panjang sekitar satu atau dua bulan.
Kelebihan
- Layar OLED sangat menarik,
- Layar kedua Xpert 2 memperluas area kerja pengguna,
- Engsel Xpert 2 cukup kokoh menopang tangan saat bekerja di atas layar tersebut,
- Performa laptop sangat gegas,
- Xpert 2 juga memiliki banyak fitur tambahan untuk memudahkan pengguna,
- Stylus dan layar ASUS ZenBook Pro Duo sangat sensitif dan responsif.
Kekurangan
- Berat,
- Cepat panas,
- Layar Xpert 2 berbeda warna dengan layar utama,
- Engsel Xpert 2 rawan patah jika laptop terjatuh,
- Port terbatas,
- Trackpad kecil dan terletak di sebelah kanan.