Fakta Keparahan Limbah Paracetamol di Teluk Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 05 Okt 2021 12:17 WIB
Sejumlah fakta terkait tingkat keparahan pencemaran paracetamol di Teluk Jakarta yang disebut melebihi kadar di Brazil hingga Portugal.
Sejumlah fakta terkait tingkat keparahan pencemaran paracetamol di Teluk Jakarta yang disebut melebihi kadar di Brazil hingga Portugal. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Efek ke manusia

Wulan mengatakan bahwa efek dari pencemaran air laut oleh paracetamol (parasetamol) di Teluk Jakarta kepada manusia belum bisa dipastikan secara jelas. Ia belum bisa melihat efeknya secara jelas terhadap manusia karena belum memiliki data yang pasti.

"Jadi yang bisa saya bilang di sini bahwa saya belum bisa melihat efeknya pada manusia secara logika karena memang konsentrasinya rendah dibanding dengan paracetamol yang kita minum, secara logika, harusnya efeknya itu kecil, seperti itu," kata Wulan pada konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Senin (4/9).

Namun hal itu masih berdasarkan asumsi lantaran Wulan menyebut untuk mengonfirmasi hal tersebut saat ini pihaknya belum memiliki data yang lengkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak dapat berkomentar mengenai dampak terhadap manusia, karena ini bukan bagian riset maupun expertise saya, dan saya tidak memiliki data mengenai hal ini," kata Wulan saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada kesempatan terpisah pekan lalu (1/10).

Lebih lanjut Wulan mengatakan bahwa riset di masa yang akan datang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tentang efek yang dapat dirasakan oleh manusia. "Tentu saja, akan sangat menarik jika ada yang mempunyai data mengenai hal ini ataupun melakukan riset ini di masa mendatang," imbuh Wulan.

Efek ke hewan laut

Peneliti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga terlibat dalam penelitian, Wulan Koagouw membeberkan efek samping pencemaran paracetamol (parasetamol) pada ikan dan kerang seperti terjadi di Laut Jakarta.

"Tidak banyak riset yang melaporkan efek bahaya parasetamol, tetapi beberapa riset merekam efek parasetamol," terangnya saat dihubungi via pesan teks kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/10).

Menurutnya parasetamol sebetulnya tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun, dosis yang terlalu berlebihan dapat memberikan efek yang berbahaya bagi makhluk hidup.

"Saya kutip di sini prinsip dasar toksikologi 'The dose makes the poison' (takaran dosis yang membuat sesuatu menjadi racun)," kata Wulan.

"Pada saat level suatu substansi mencapai level yang dapat berinteraksi dengan sistem biologis makhluk hidup, disitulah saat substansi tersebut berpotensi memproduksi efek berbahaya," tambahnya.

Wulan menekankan bahwa riset yang ia dan rekan-rekannya lakukan baru pada laporan awal (preliminary). Ia pun lantas membeberkan sejumlah penelitian lain yang menyebut dampak kontaminasi parasetamol bagi biota laut:

Kerang hingga Ikan yang Terdampak Paracetamol

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER