Selain itu, Etty menjelaskan kandungan yang berasal dari manusia kemungkinan besar sangat kecil karena metabolisme tubuh manusia melakukan metabolisme terhadap kandungan parasetamol hingga 95 persen. Sehingga kemungkinan hanya 5 persen yang keluar sebagai bagian dari ekskresi.
"95 persen dimetabolismekan oleh hati, 5 persen dari konsumsi normal 500 miligram lepas ke lingkungan," ucap Etty pada acara virtual itu.
Menurut Etty, paracetamol dalam konsentrasi tinggi dapat merusak tubuh, di antaranya merangsang asam lambung. Produksi asam lambung yang berlebihan akibat dari rangsangan parasetamol bisa menyebabkan lambung bolong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, parasetamol konsentrasi tinggi dalam tubuh dapat mengganggu proses metabolisme yang dilakukan hati dan merusak membran sel hati. Hal ini disebut bisa menyebabkan hipoglikemia/hiperglikemia.
Senada dengan Etty, Zainal menyatakan paparan berlebih dari parasetamol bahkan dapat merusak DNA. Pernyataan ini merujuk pada hasil penelitian oleh J.K. Hongso dan J. A. Holme pada 1995 berjudul 'DNA damages caused by paracetamol'.
"Studi 1995 menunjukkan paracetamol bisa mengganggu pada DNA," ujar Zainal.
(lnn/ayp)