Pakar Sepakat Air Tanah Dibatasi Supaya Jakarta Tak Tenggelam

CNN Indonesia
Rabu, 06 Okt 2021 16:30 WIB
Pakar meteorologi BRIN, Prof. Eddy Hermawan, menyatakan penggunaan air tanah memang harus dibatasi buat menahan laju penurunan muka tanah di DKI Jakarta.
Pakar meteorologi BRIN, Prof. Eddy Hermawan, menyatakan penggunaan air tanah memang harus dibatasi buat menahan laju penurunan muka tanah di DKI Jakarta. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Delinom menyampaikan akuiver tidak menyebabkan penurunan tanah, karena pasir tetap padat pada tempatnya.

"Ternyata bukan akiver yang menyebabkan penurunan itu karena pasir tetap padat di situ, ternyata lempung," ujar Delinom.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara terkait kabar warga DKI Jakarta dilarang menggunakan air tanah demi menyelamatkan ibu kota dari potensi tenggelam.

Basuki mengatakan isu Jakarta tenggelam memang sudah menjadi bahan diskusi sejak lama karena penurunan permukaan tanah di Jakarta.

"Memang ini singkatnya saja, jadi Jakarta tenggelam itu kan sudah lama jadi diskusi, dari detik saja ada tiga tokoh nasional, Pak Prabowo, Pak Presiden dan saya karena ada datanya di Jakarta Utara yang turun 10-12 mm itu yang paling parah. Lalu kalau kita lihat di Pluit kan ada rumah yang di bawah itu," kata Basuki kepada detikcom, di Kantor KemenPUPR, Selasa (5/10).

"Itu kenapa? Karena selain karena tanahnya konsolidasi juga karena banyaknya air tanah yang diambil. Kalau air tanah itu kan ngisi pori-pori pasir atau aquawaver. Jadi kalau air tanahnya disedot pori-porinya kosong. Kalau pori-porinya kosong kena beban jadi turun (permukaan tanah)," sambungnya.

Menghentikan atau mengurangi penggunaan air tanah merupakan salah satu langkah pencegahan agar dapat selamatkan Jakarta dari tenggelam. Basuki menyebut beberapa referensi yang telah terbukti, yaitu di Bangkok dan Tokyo.

"Sekarang gimana caranya? Caranya adalah dengan menghentikan pengambilan air tanah atau mengurangi, itu referensinya Bangkok, Tokyo itu kan mereka menghentikan air tanah bisa berhenti," ujarnya.

(mts/ayp)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER