BRIN Ungkap Wilayah Jakarta yang Tenggelam 2050: Kota-Sunter

CNN Indonesia
Rabu, 06 Okt 2021 16:30 WIB
BRIN mengungkap sejumlah wilayah Jakarta yang akan tenggelam di 2050, mulai dari Kota hingga Sunter.
Ilustrasi. BRIN mengungkap sejumlah wilayah Jakarta yang akan tenggelam di 2050, mulai dari Kota hingga Sunter. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Profesor Riset bidang Meteorologi pada Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN mengungkapkan sejumlah wilayah di Jakarta yang akan tenggelam pada 2050.

Hingga 2050, wilayah daratan yang berkurang akibat air laut masuk Jakarta terjadi di Tanjung Priok, Sunter, Kemayoran, Ancol, Kota, Pluit, Penjaringan, Kapuk, serta Tol Bandara.

"(Pada) 2050 kenaikan paras muka laut akan membanjiri daerah Jakarta seluas lebih kurang 160,4 km persegi," tutur Eddy dalam Webinar Lectur Series Majelis Profesor Riset (MPR)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlangsung daring, Rabu (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, paparan Eddy juga menggambarkan di 2010 air laut yang menggenangi Jakarta menyentuh dua daerah yakni Cilincing dan Tanjung Priok, kemudian di 2015 bertambah dua daerah lagi yaitu Koja dan Pademangan, lalu di 2025 bertambah satu daerah yaitu Penjaringan.

Belum sentuh Monas

Lebih lanjut, menurutnya air laut yang masuk ke DKI Jakarta belum menyentuh Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 2050 mendatang.

Menurutnya, hal itu tergambar di dalam proyeksi masuknya air laut ke Jakarta 2005-2050.

"Sampai 2050 itu memang belum menyentuh Kawasan Monas, tidak terlalu yang digambarkan sebelumnya," kata Eddy.

Dia memaparkan, berdasarkan proyeksi masuknya air laut ke Jakarta 2005-2050 tergambar bahwa air laut masuk ke Jakarta dengan mengurangi jumlah wilayah daratan beberapa daerah atau kawasan di Jakarta Utara.

Wilayah Jakarta yang tenggelam 2050Wilayah Jakarta yang tenggelam 2030 dan 2050, belum menyentuh kawasan Monas. (dok. screensohot )

Dua hal penyebab genangan

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut mempercepat proses sejumlah daerah di Jakarta dan kawasan Pantai Utara (Pantura) tenggelam.

Bila dua faktor itu bergabung menjadi satu dan berlangsung dalam waktu yang bersamaan dan secara konsisten, menurutnya, maka akan memberikan dampak yang sangat serius untuk kawasan-kawasan kota yang terletak di kawasan pesisir atau di pantai.

"Jika proyeksi hanya difokuskan pada akibat perubahan iklim semata, maka dampak yang dihasilkannya tidak terlalu berat. Hal serupa juga ditemukan jika proyeksi difokuskan hanya ke land subsidence semata, maka analisisnya tidak bisa digunakan untuk skala global atau regional," ujarnya.



(mth/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER