Para peneliti di Virginia Polytechnic Institute dan State University telah menemukan lapisan cat yang dapat membunuh 99,9 persen virus Corona pada permukaan padat hanya dalam satu jam. Lapisan cat tersebut secara khusus dapat menonaktifkan materi genetik di dalam virus SARS-CoV-2.
"Setelah satu jam [dioleskan] pada kaca berlapis atau baja tahan karat, titer virus rata-rata berkurang sekitar 99,9 persen dibanding sampel yang tidak dilapisi," kata para penulis dalam makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal ACS Applied Materials & Interfaces.
Lapisan ini terdiri dari tembaga oksida (Cu2O), senyawa kimia kemerahan yang biasa ditemukan pada cat keramik dan glasir, serta cat antifouling yang dimaksudkan untuk menjaga kehidupan laut, seperti teritip, agar tidak menempel di lambung kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa partikel tembaga oksida terikat bersama poliuretan, polimer yang biasa digunakan dalam segala hal mulai dari spons busa hingga isian untuk furnitur berlapis kain. Bahan dasar poliuretan sangat ideal karena sudah ada di banyak lapisan untuk benda sehari-hari.
Dilansir dari Popular Mechanics, rekan penulis studi William Ducker, seorang profesor teknik kimia di Virginia Tech, mengatakan bahwa ketika lapisan cat dioleskan di permukaan padat, virus yang telah tertimpa oleh lapisan tersebut akan dinonaktifkan.
"Virus di dalam tetesan akan dinonaktifkan," katanya.
Menurut Ducker lapisan tersebut sangat kuat. Ketika timnya menggoresnya dengan pisau silet, lapisan itu tidak terkelupas. Dan setelah direndam dalam air selama seminggu, ia masih mempertahankan sifat antivirusnya.
Ide utama dari penemuan cat pelapis ini adalah untuk mengecat lapisan di atas benda-benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, pena, papan tombol kartu kredit untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Hal ini dinilai dapat memberikan efek yang baik untuk menekan penyebaran virus, karena penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada bulan Maret menunjukkan bahwa virus dapat hidup di permukaan selama berhari-hari.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menguji virus pada plastik, baja tahan karat, tembaga, dan karton. Menggunakan drum yang berputar, mereka menangguhkan virus dalam asap aerosol yang terdiri dari tetesan kecil.
Ketika virus jatuh pada plastik atau baja tahan karat, ia dapat hidup selama dua hingga tiga hari, sementara virus tetap utuh di karton selama sekitar satu hari, dan sekitar empat jam pada tembaga.
Ducker mengatakan pengujian terhadap cat pelapis tersebut tetap berlangsung, terutama untuk rentang waktu yang lebih pendek, dan dia berharap lapisan tersebut benar-benar dapat menonaktifkan virus dalam beberapa menit saja. Tantangan berikutnya adalah mendapatkan dana untuk memproduksi coating secara massal.
Sementara, Pittsburgh Plate Glass (PPG) Industries telah memenangkan persetujuan dari Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS untuk lini cat pembunuh patogen Tembaga Armor. Cat yang efektif melawan virus penyebab COVID-19 serta virus dan bakteri lainnya ini dibuat dengan Guardiant, bahan biphasic kaca-keramik yang mengandung tembaga dari bahan pembuat Corning.
Guardiant menyimpan tembaga dalam bentuk Cu1+ yang membunuh mikroba sekaligus membuatnya tersedia secara hayati. Meskipun Guardiant sendiri berwarna hijau biru pucat, catnya tersedia dalam berbagai warna
(mrh/fea)