4 Hal yang Terjadi Saat Asteroid Musnahkah Dinosaurus

CNN Indonesia
Minggu, 24 Okt 2021 17:08 WIB
Sejumlah hal diperkirakan terjadi di bumi saat asteroid raksasa jatuh, dan memusnahkan banyak spesies di bumi termasuk dinosaurus.
Sejumlah hal diperkirakaan terjadi di bumi saat asteroid raksasa jatuh, dan memusnahkan banyak spesies di bumi termasuk dinosaurus. (Foto: LIda Xing/Universitas Alberta)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah ilmuwan menggambarkan apa yang terjadi saat asteroid raksasa menghantam bumi dan memusnahkan sekitar 80 persen dari semua spesies hewan, termasuk dinosaurus nonavian.

Salah satu bekas hempasan asteroid yang menabrak Bumi 66 juta tahun lalu yang dipelajari oleh para ilmuwan adalah di kawah Chicxulub, tersembunyi di bawah perairan Teluk Meksiko.

Dengan mempelajari geologi baik di Chicxulub maupun di seluruh dunia, para ilmuwan telah mengumpulkan apa yang terjadi pada hari yang mengerikan tersebut, dan tahun-tahun setelahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di Nature Communications, bahkan sebelum menabrak, asteroid itu siap untuk penipisan, dan bertabrakan dengan Bumi pada sudut yang paling merusak.

Seorang profesor riset di Institut Geofisika Universitas Texas, yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa asteroid tersebut berdiameter sekitar 7,5 mil (12 kilometer) dan melaju sekitar 27.000 mph (43.000 kilometer/jam) ketika menciptakan bekas luka selebar 124 mil (200 km) di permukaan Bumi.

Keras Menghantam Bumi

Asteroid menghantam planet ini sekitar 60 derajat di atas cakrawala. Sudut ini sangat merusak karena memungkinkan tumbukan asteroid mengeluarkan debu dan aerosol ke atmosfer dalam jumlah besar.

Gulick menunjuk bukti rekannya di wilayah tersebut untuk mendukung simulasi pukulan miring, termasuk struktur kawah yang asimetris, posisi batuan mantel yang melengkung ke atas (membungkuk ke atas), urutan sedimen unik di inti yang dikumpulkan dari wilayah tersebut dan tidak adanya jenis batuan yang berbeda, yang disebut evaporit, di inti, seperti halit dan gipsum.

Dilansir dari Live Science, Tim Gulick memperkirakan bahwa dampak tersebut akan menguapkan batuan evaporit, mengirimkan 325 gigaton belerang dalam bentuk aerosol belerang, serta 435 gigaton karbon dioksida, ke atmosfer.

Mengubah Iklim Planet

Studi tahun 2014, Nature Geoscience menyebut bahan yang dilemparkan ke atmosfer sebagian besar terdiri dari batu yang dihancurkan dan tetesan asam sulfat, yang berasal dari batuan laut yang kaya sulfat, yang dikenal sebagai anhidrit, yang menguap selama serangan asteroid.

Awan bahan mikroskopis ini menciptakan selubung di sekitar Bumi, mengurangi panas dan cahaya matahari yang masuk. Pendinginan jangka panjang yang dihasilkan secara drastis mengubah iklim planet.

Sebuah studi tahun 2016 dalam jurnal Geophysical Research Letters menemukan bahwa suhu rata-rata di daerah tropis anjlok dari 81 derajat Fahrenheit (27 derajat Celcius) menjadi 41 derajat Fahrenheit (5 derajat Celcius).

Saat sinar matahari yang masuk meredup, fotosintesis berkurang dan dasar rantai makanan di darat dan di laut runtuh, menjatuhkan dinosaurus dan banyak hewan lainnya.

Sementara itu, asam sulfat di udara menyebabkan hujan asam mematikan yang turun selama berhari-hari setelah tumbukan, membunuh banyak hewan laut yang hidup di bagian atas lautan, serta di danau dan sungai.

Simak kejadian lainnya di halaman berikutnya..

Sejumlah Bencana Alam Turut Terjadi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER