Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Anton Setiawan mengakui bahwa situsnya sempat mengalami peretasan pagi tadi.
Menurutnya, tak ada data-data yang menyangkut kepentingan publik dari peretasan tersebut.
"Ya benar, tidak ada (data publik). Hanya data malware untuk kepentingan riset," ucap Anton saat dikonfirmasi, Senin (25/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, situs yang bealamat di www.pusmanas.bssn.go.id dilaporkan mengalami peretasan pada Senin (25/10). Peretas menggunakan serangan deface atau merubah tampilan yang ada pada website tersebut.
Namun, berdasarkan cuitan akun Twitter @son1x777, situs BSSN telah terkena serangan deface sejak Rabu (20/10).
Dalam hal ini, peretas menamakan dirinya sebagai theMx0nday. Ia menuliskan bahwa peretasan itu dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga berasal dari Indonesia yang meretas website negara Brazil.
Ia menyebutkan bahwa saat ini tim BSSN tengah melakukan penanganan untuk memulihkan situs yang diretas tersebut. Ia merincikan bahwa situs tersebut berisikan data-data respository malware yang dikumpulkan oleh pihaknya.
Menurut dia, tak ada upaya peneterasi lain yang dilakukan oleh peretas selain melakukan deface terhadap tampilan website.
"Saat ini penanganan situs tersebut telah dilakukan oleh tim CSIRT BSSN," jelas dia.
Dalam tangkapan layar laman BSSN yang beredar, terdapat tulisan "NSA da indonesia pwenetada KKKKKKKKKKKK sonx was here 3:) this deface is a response to lamers from indonesia who hack brazilian site".
Saat diakses CNNIndonesia.com pada sekitar pukul 17.26 WIB, situs tersebut belum pulih sepenuhnya. Namun demikian, tampilan deface yang dilakukan oleh peretas sudah tak terlihat lagi.
Situs tersebut belum dapat dijangkau. Dalam tampilan layar saat ini, dituliskan bahwa alamat IP server www.pusmanas.bssn.go.id tidak dapat ditemukan.
(mjo/eks)