5 Fakta Varian Baru Delta Plus AY.4.2, Waspada saat Natal-Tahun Baru

CNN Indonesia
Rabu, 27 Okt 2021 18:26 WIB
Pemerintah mewaspadai penyebaran varian baru Delta Plus AY.4.2 saat Natal dan Tahun Baru, berikut sejumlah fakta varian baru itu.
Ilustrasi. Pemerintah mewaspadai penyebaran varian baru Delta Plus AY.4.2 saat Natal dan Tahun Baru, berikut sejumlah fakta varian baru itu. (iStockphoto/BlackJack3D)

Disebut tidak lebih menular

Meski demikian, Balloux tak yakin varian ini lebih menular. Sebab, menurutnya berdasarkan analisis dan tindak lanjut yang dilakukan menunjukkan bahwa garis keturunan tersebut kemungkinan tidak memiliki keunggulan transmisi yang melekat dan penyebarannya kemungkinan besar disebabkan oleh proses demografis.

Varian Alpha dan Delta sebagai nenek moyang dari varian baru AY.4.2 disebut jauh lebih menular (sekitar 50 persen atau lebih) daripada strain apa pun yang beredar saat itu.

Melansir Science Media Center, potensi peningkatan kecil dalam penularan disebut tidak akan memiliki dampak yang sebanding pada pandemi secara keseluruhan yang ditimbulkan varian pendahulunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Varian Baru AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia

Peneliti bidang mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyebut varian baru Delta Covid-19 bernama AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia.

"Sepertinya kalau AY.4.2 belum ditemukan di Indonesia. Belum ada info sudah masuk atau belum ke Indonesia. Yang sudah ada itu AY.4 alias B.1.617.2.4. Ini jenis varian yang berbeda. Tapi mereka sama-sama dominan di Inggris," kata Sugiyono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/10).

Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Utomo menyebut keberadaan varian baru Covid-19, Delta Plus AY.4.2 juga masih bisa dikendalikan. Ia memastikan varian AY.4.2 sama seperti varian Delta lainnya, sehingga bukan sesuatu yang baru dan mengagetkan.

"Dia [varian AY.4.2] sama kaya Delta, jadi bukan sesuatu yang beda banget. Jadi memang itu moyangnya Delta. Jadi ada tambahan mutasi di Delta itu. Sebelumnya AY.3 dan AY.2.4 itu memang sudah ada terdeteksi sudah lama, menurut teman saya seorang surveillance sejak September. Tapi itu tidak mengejutkan selama transmisi belum terkendali, potensi penularan itu tetap akan ada," kata Ahmad kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/10).

Waspada Natal Tahun Baru

Menurut Ahmad Rusdan Utomo, penerapan PPKM [Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] yang cukup serius dan program vaksinasi yang terus berjalan bisa menjadi langkah preventif untuk mencegah varian baru Delta Plus AY.4.2 itu muncul dan berkembang di Indonesia.

"Untuk itu kita harus hati-hati di Natal dan Tahun Baru nanti. Kita harus prihatin...Di Natal dan Tahun baru ini kan banyak kerumunan. Jadi tidak peduli variannya apa. Kalau kejadian orang massive keluar bareng-bareng pasti akan berpotensi menimbulkan gelombang baru," terang Ahmad melalui sambungan telepon.

(ttf/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER