Peneliti RI Ikut Bikin Vaksin AstraZeneca, Dapat Penghargaan Inggris

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 18:15 WIB
Peneliti Indonesia mewakili tim pembuat vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca menerima penghargaan Pride of Britain atas kontribusi pada pembuatan vaksin itu.
Ilustrasi. Peneliti Indonesia mewakili tim pembuat vaksin Oxford AstraZeneca untuk Covid-19 menerima penghargaan Pride of Britain atas kontribusi pada pembuatan vaksin itu.(AFP/JOEL SAGET)

Kemudian dilansir dari BBC, vaksin ini selain memiliki jangkauan paling luas, juga dapat diproduksi dengan harga semurah mungkin.

Saat ini vaksin Oxford AstraZeneca disebut memiliki lokasi produksi lebih dari selusin di lima benua, dan telah digunakan di lebih dari 170 negara, termasuk Indonesia.

Produksi vaksin biasanya memerlukan waktu setidaknya 10 tahun. Namun pada kasus pandemi Covid-19 yang memerlukan penanganan sesegera mungkin, tim dari Universitas Oxford dan AstraZeneca berhasil memproduksi vaksin ini dalam skala besar dan waktu singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada lebih dari 1,5 miliar dosis vaksin Oxford AstraZeneca yang didistribusikan secara global. Saya sangat bangga dengan kerja kami yang memungkinkan manufaktur vaksin dilakukan di lebih dari selusin tempat di lima benua, dengan sejumlah besar vaksin dikirim ke berbagai negara di luar Amerika Utara dan Eropa," tambahnya.

Selain produksi kuantitas besar untuk mendukung kebutuhan vaksin di seluruh dunia, biaya produksi yang rendah juga menjadi salah satu keunggulan dari vaksin AstraZeneca uyang menggunakan formula jumlah sel sedikit ini.

"Saya rasa formula ini sangat penting [agar vaksin dapat disebar ke negara berkembang, termasuk Indonesia] dan ada dua alasan untuk itu. Pertama, jumlah vaksin yang didapat dari jumlah tertentu sel, sangat terkait dengan harga. Jadi, formula Carina ini sangat produktif sehingga [vaksin] dapat dibuat dengan harga murah," kata Sandy

"Dan yang kedua, yang sangat penting juga adalah formula ini sangat sederhana sehingga dapat ditranfer ke berbagai fasilitas seperti Serum Institute of India, yang belum pernah memproduksi produk seperti ini sebelumnya. Namun cukup sederhana sehingga dapat dipelejari dengan cepat dan kami dapat menyerahkannya ke fasilitas manufaktur di seluruh dunia," tambahnya.



(lnn/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER