Peneliti RI Ikut Bikin Vaksin AstraZeneca, Dapat Penghargaan Inggris

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 18:15 WIB
Peneliti Indonesia mewakili tim pembuat vaksin Covid-19 Oxford AstraZeneca menerima penghargaan Pride of Britain atas kontribusi pada pembuatan vaksin itu.
Ilustrasi. Peneliti Indonesia mewakili tim pembuat vaksin Oxford AstraZeneca untuk Covid-19 menerima penghargaan Pride of Britain atas kontribusi pada pembuatan vaksin itu. (AFP/JOEL SAGET)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan asal Indonesia, Carina Citra Dewi Joe didapuk mewakili tim pembuatan vaksin Oxford-AstraZeneca untuk Covid-19.

Carina dipilih mewakili tim Oxford AstraZeneca untuk menerima penghargaan ini lantaran ia dinilai sangat berkontribusi pada terciptanya vaksin AstraZeneca.

Carina disebut akan mewakili tim untuk menerima penghargaan Pride of Britain di London pada akhir pekan ini. Penghargaan Pride of Britain merupakan salah satu penghargaan yang didapat tim pengembang vaksin Oxford AstraZeneca yang disebut menjadi vaksin paling banyak didistribusikan di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari laman resmi, penghargaan Pride of Britain merupakan acara penghargaan terbesar di Inggris yang telah berlangsung sejak tahun 1999. Penganugerahan pemenang dilaksanakan setiap November di kediaman Grosvenor di London.

Pemenang pada penghargaan ini berasal dari puluhan ribu nominasi publik dan cerita individu yang memiliki capaian besar dalam menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik. 

Ketua tim manufaktur, Dr. Sandy Douglas mengatakan formula 'dua sendok makan sel' yang ditemukan oleh Carina menjadi landasan dalam produksi massal vaksin Oxford AstraZeneca.

Formula '30 mililiter sel' atau 'formula sendok makan sel' yang membuat Carina menjadi salah satu figur dalam terciptanya vaksin AstraZeneca ditemukannya pada 15 Januari 2020. Temuan tersebut memungkinkan produksi vaksin lebih banyak 10 kali lipat dengan menggunakan sel hanya sekitar dua sendok makan.

Kemudian melalui percobaan awal tersebut, jumlah sel ditingkatkan terus hingga mencapai skala produksi besar yang didukung juga melalui kerja sama dengan berbagai laboratorium di seluruh dunia.

Publikasi ilmiah terkait formula '30 milimeter sel' yang ditemukan Carina akan diterbitkan Universitas Oxford pada bulan November mendatang.

Sandy mengatakan berkat upaya Carina dan kerja keras semua seluruh anggot tim, mereka dapat memberikan vaksin untuk dunia.

"Dengan kombinasi upaya Dr Carina Joe untuk meningkatkan proses manufaktur dan komitmen serta kerja keras rekan-rekan kami di AstraZeneca dan semua mitra kami lainnya, kami mampu memberikan vaksin untuk dunia, dibuat di berbagai penjuru dunia, dengan harga semurah mungkin," kata Sandy kepada BBC News Indonesia.

Alasan Vaksin AstraZeneca Dinilai Beri Kontribusi Kemanusiaan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER