Dianggap Dukung Deforestasi, Menteri LHK Siti Nurbaya Diprotes Netizen

CNN Indonesia
Kamis, 04 Nov 2021 11:05 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dibanjiri protes netizen terkait pernyataan bahwa pembangunan tak bisa dihentikan atas nama deforestasi dan emisi karbon.
Menteri LHK Siti Nurbaya dibanjiri protes netizen terkait pernyataan bahwa pembangunan tak bisa dihentikan atas nama deforestasi dan emisi karbon. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)

Lebih lanjut, netizen lain juga guyon bahwa saat ini sudah bukan lagi zaman Siti Nurbaya, Siti Nurbaya yang ia maksud adalah salah satu tokoh dalam kisah yang ditulis oleh Marah Rusli dengan latar kisah perjodohan. Menurutnya sebagai Menteri LHK, Situ harus lebih sadar dengan fungsinya.

"Anu, bu, maaf, sekarang sudah bukan jaman Siti Nurbaya. Tolong sadar fungsi, ibu itu menteri lingkungan hidup, bukan menteri lingkungan mati. Minimal jangan bikin tambah kederlah. Terima kasih," tulis netizen dengan nama akun @denismalhotra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian ada juga netizen yang berkomentar bahwa sebaiknya tweet dari Siti yang dinilai kontroversial harus dibaca secara utuh karena ada beberapa pandangan dari Siti yang dapat diterima.

"Untuk memahami tweet kontroversial Ibu Siti Nurbaya Bakar memang harus baca keseluruhan threadnya secara utuh. Pas bagian ini ada benarnya, selama porsi deforestasi dijaga di batas minimum untuk keperluan infrastruktur ya masuk akal kalo kita emang gak bisa zero deforestation," tulis netizen dengn nama akun @zicostian.

Pandangan Siti yang dimaksud netizen tersebut adalah terkait Siti yang menolak penggunaan terminologi deforestasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia. Ia mencontohkan, di Eropa sebatang pohon ditebang di belakang rumah, itu mungkin masuk dalam kategori deforestasi.

Sebelumnya, Siti Nurbaya mengaitkan alasan Indonesia masih melakukan deforestasi dengan pembangunan jalan warga di daerah daerah yang terisolir.

Siti memberi contoh, di Kalimantan dan Sumatera. Di sana, kata dia, masih banyak jalan yang terputus karena hutan rimba. Ia menyebut terdapat lebih dari 34 ribu desa yang berada di kawasan hutan.

Dengan kondisi tersebut, Siti menilai, deforestasi harus tetap dilakukan agar warga tetap punya akses jalan.

''Kalau konsepnya tidak ada deforestasi, berarti tidak boleh ada jalan, lalu bagaimana dengan masyarakatnya, apakah mereka harus terisolasi? Sementara negara harus benar-benar hadir di tengah rakyatnya,'' kata Siti.



(mrh/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER