Karawang, CNN Indonesia --
Pengembangan kadar minor change pada Mitsubishi Xpander facelift mungkin bisa diremehkan banyak orang karena daftar perubahannya tak begitu banyak, namun setelah dijajal langsung MPV rasa SUV ini menawarkan berbagai hal yang meningkatkan fundamental, yaitu bikin nyetir jadi makin percaya diri.
Saya telah mencoba sendiri Xpander baru varian Ultimate CVT dalam sesi yang diberikan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) di sirkuit kecil Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (16/11).
Menurut saya salah satu bagian Xpander facelift yang terasa perubahannya dari model lama dalam konteks mengemudi, yakni posisi berkendara yang menjadi sedikit lebih tinggi. Mengemudikan mobil ini tidak terasa seperti low MPV, namun lebih mengarah ke SUV yang khas goyangan bodi telat ketika manuver cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi duduk yang tinggi mungkin bisa rumit buat pengemudi pendek, namun hal ini disiasati Mitsubishi dengan menawarkan pengaturan telescopic kemudi menjadi lebih panjang.
Secara keseluruhan ground clearance Xpander baru berubah dari 205 mm menjadi 225 mm untuk varian transmisi manual dan 220 mm buat varian CVT. Kelebihan 15-20 mm ini mungkin terbilang sedikit, namun cukup berpengaruh pada rasa mengemudi.
Bagian lain yang membuat Xpander facelift berubah ke arah lebih baik adalah seting suspensi belakang baru. Mobil ini menggunakan diameter silinder shockbreaker yang besarnya dikatakan sama seperti Pajero Sport.
Komponen ini juga disebut MMKSI sama seperti digunakan Xpander Cross.
[Gambas:Video CNN]
Lanjut baca ke halaman dua --->>>
Saya pernah punya pengalaman mengemudikan model Xpander Cross sebelum facelift bolak-balik Jakarta-Yogyakarta. Menurut saya, rasa nyetir Xpander facelift ini berubah jadi mirip mobil itu.
Karakter pengendaliannya sangat SUV ketimbang MPV, lalu seting suspensi belakang itu membuat gerakan bodi area belakang adem dikontrol di lintasan '8' saat melaju 70 km per jam.
Decitan ban yang terkikis aspal terus bunyi selama manuver 8 berulang-ulang, leher juga sempat pegal karena harus melawan sedikit porsi g-force terlalu lama.
Saya bisa memahami Active Stability Control (ACS) bekerja ekstra mempertahankan traksi dengan mengontrol sebisa mungkin input pedal gas walau kaki saya menginjaknya penuh. Fitur ini terbukti sangat berguna untuk pengendalian ekstrem yang belum tentu kejadian di aktivitas sehari-hari.
Gejala bodi menyusul lebih lama dari gerakan setir terasa sedikit berlebihan saat dicoba zig-zag, namun ketika memantul rasanya empuk sebab suspensi tak terasa mentok. Hal ini bikin nyetir jadi percaya diri, sebab pengemudi akan merasa mobil ini tidak sedang dibawa di luar batas kemampuannya.
[Gambas:Video CNN]
Membahas teknologi transmisi CVT Xpander facelift ke halaman tiga--->>>
Mesin Xpander baru tidak berubah dari sebelumnya, yaitu tetap menggunakan 1.499 cc MIVEC DOHC 16 katup dengan besar tenaga 105 PS dan torsi 141 Nm. Besar tenaga dan torsi itu diklaim sama untuk transmisi manual 5-percepatan dan opsi terbaru CVT.
MMKSI menjelaskan rasio gear CVT ini lebar, di area bawah lebih besar dan final gear lebih kecil. Hal ini dikatakan membuat tarikan bawah terasa lebih cepat, namun mendapat top speed lebih tinggi.
Area lintasan sirkuit Bridgestone yang hanya sepanjang 1,9 km menurut saya belum cukup buat memahami karakter CVT itu yang sebenarnya sebab tentu saja tidak ada polisi tidur atau macet seperti digunakan harian.
Namun kesimpulan singkat saya, CVT ini bekerja cukup efektif buat digenjot relatif kencang di lintasan. Catatannya saya merasa tarikan terasa 'kosong' di putaran mesin menengah.
Bagian yang saya suka di CVT ini yakni menawarkan sensasi 8 kali pergantian gigi dan jeda putaran mesin menurun sedikit saat berakselerasi usai pedal gas ditekan ke lantai. Tidak banyak produsen yang menawarkan hal seperti pada CVT mereka.
[Gambas:Photo CNN]
Sensasi seperti transmisi konvensional 8-percepatan itu bikin suasana mengemudi menjadi lebih menyenangkan, selain itu rasa jeda pergantian gigi juga membuat pengemudi lebih menyadari mobil sedang berakselerasi sangat kencang.
Bagian lain yang menurut saya bisa meningkatkan percaya diri pengemudi namun belum bisa saya buktikan di sesi test drive ini yakni perubahan desain lampu depan untuk merespons keluhan konsumen soal pencahayaan lampu kurang terang saat berkendara malam hari.
Desain awal wajah Xpander termasuk salah satu yang unik karena posisi lampu besar ditempatkan di bawah mendekat ke bumper, sedangkan lampu DRL di bagian atas. Posisi lampu besar di bawah itu bisa membuat skenario area pencahayaan ke depan tak ideal buat mata pengemudi ketika malam hari.
MMKSI mengklaim rancangan lampu besar di Xpander facelift yang dibuat seperti huruf 'T' rebahan buat mengatasi masalah tersebut. Lampu ini berteknologi proyektor LED dan terdapat bagian reflektor buat bantuan pencahayaan lebih optimal.
Selain hal-hal yang menambah percaya diri mengemudi, Xpander facelift juga punya detail lain sebagai pendukung misalnya electronic parking brake plus auto hold, pelek 17 inci, lebih banyak material soft touch di interior, dan head unit lebih besar.
Meski tak berubah banyak dari sebelumnya Xpander facelift menyempurnakan detail yang sebelumnya pernah jadi sorotan. Kini nyetir mobil ini terasa lebih baik dan meyakinkan.
[Gambas:Video CNN]