Ahli Pecahkan Teka-Teki Everest Masih Jadi Gunung Tertinggi di Bumi

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jan 2022 20:45 WIB
Sekelompok ahli coba mempertanyakan dan mengukur kembali ketinggian gunung Everest.
Sekelompok ahli coba mempertanyakan dan mengukur kembali ketinggian gunung Everest. (Foto: AFP/PEMBA DORJE SHERPA)

Pengukuran yang saat ini diterapkan berkaitan dengan geoid Bumi yang didefinisikan secara matematis.

Dilansir dari National Ocean Service AS, Geoid adalah model permukaan laut rata-rata global yang digunakan untuk mengukur ketinggian permukaan yang tepat.

Nilai rata-rata digunakan untuk memastikan ketinggian gunung, sebuah proses yang terkadang membutuhkan pesawat terbang untuk terbang bolak-balik di atas gunung dalam serangkaian garis paralel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut dilakukan untuk mengukur seberapa banyak gravitasi yang ditarik ke bawah pada puncaknya. Pengukuran ini dilakukan bersamaan dengan pembacaan GPS, memberikan pembacaan ketinggian yang sangat akurat.

Jika pengukuran diubah menjadi perhitungan dari dasar gunung, gelar yang disandang Everest akan berpindah ke Mauna Kea, sebuah gunung berapi non aktif di Hawaii.

Meskipun puncaknya berada pada 13.802 kaki (4.205 meter) di atas permukaan laut, yang berarti kurang dari setengah ketinggian Everest, namun sebagian besar tubuh Mauna Kea tersembunyi di bawah permukaan laut. Jika diukur dari dasar ke puncak, Mauna Kea tingginya 33.497 kaki atau 10.211 meter.

"Itu semua tergantung pada perspektif yang Anda ambil," kata Price.

"Jika tidak ada lautan di planet kita, tidak akan ada perdebatan! Anda bisa membandingkan gunung tertinggi di benda lain di tata surya kita, yang tidak memiliki lautan," tambahnya.

Selain Mauna Kea, salah satu pesaing Everest jika parameter diubah adalah Chimborazo. Chimborazo bukanlah gunung tertinggi di Andes, bahkan tidak termasuk dalam 30 teratas, namun kedekatannya dengan khatulistiwa adalah yang membuat perbedaan.

Bumi tidak berbentuk bola sempurna,dan ia menonjol di sepanjang khatulistiwa. Ini adalah hasil dari gaya yang diciptakan oleh rotasi bumi. Akibatnya, itu berarti ada perbedaan 13,29 mil atau sekitar 21,39 kilometer antara jari-jari kutub planet dan jari-jari di khatulistiwa.

Chimborazo hanya berada 1 derajat di selatan khatulistiwa, di mana tonjolan bumi paling menonjol. Dan keunikan geografis ini berarti puncak Chimborazo berjarak 3.967 mil atau 6.384 kilomter dari inti bumi, membuatnya lebih jauh 2.072 meter dari pusat planet daripada puncak Everest.

(lnn/fjr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER