Omicron diketahui memiliki lebih dari 30 mutasi pada gen yang mengatur spike proteinnya, bagian dari virus yang dihubungkan ke sel untuk memicu infeksi.
Untuk menyelidiki bagaimana mutasi spike protein ini dapat mengubah cara virus berinteraksi dengan sel, para peneliti merekayasa virus sintetis yang disebut pseudovirus. Pseudovirus nantinya akan berfungsi membawa spike protein Omicron.
Sebagai perbandingan, peneliti juga membuat pseudovirus dengan spike protein delta dan beberapa dengan lonjakan Wuhan-1, atau virus SARS-CoV-2 asli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim peneliti ingin memahami bagaimana tiga mutasi spesifik Omicron di tempat yang disebut situs pembelahan polibasik (PBCS) memengaruhi kemampuan virus untuk memasuki sel.
Setelah spike protein dimasukkan ke dalam sel, PBCS membelah untuk memungkinkan materi genetik dari virus memasuki sel inang.
Pada penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada 8 Juni di jurnal Cell Reports, varian alfa dan delta membawa mutasi PBCS yang membantu mereka memasuki sel dengan lebih mudah.
Omicron membawa mutasi serupa pada gen PBCS-nya, sehingga tim peneliti memperkirakan bahwa virus ini mungkin menyelinap ke dalam sel semudah varian Alfa dan Delta.
Mereka menguji teori ini dengan menggunakan pseudovirus mereka untuk menginfeksi sel paru-paru manusia di laboratorium, serta organoid paru-paru.
Dalam penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa terlepas dari mutasi PBCS yang terkait, Omicron kurang efisien dalam memasuki sel paru-paru dan organoid daripada delta dan malah lebih mirip dengan Wuhan-1.
Dilansir dari Live Science, Delta juga mengungguli Omicron dalam percobaan kedua. Saat memasuki sel, pseudovirus delaa memicu fusi sel, sebuah fenomena yang menyatukan sel-sel tetangga dan memungkinkan virus menyebar dengan cepat di antara mereka.
Fusi sel-sel yang meluas di paru-paru sering terlihat dalam konteks Covid-19 yang parah. Namun dalam percobaan kali ini, Omicron melakukan fusi sel dengan kurang efisien dibandingkan Delta, dan ini tampaknya menghambat kemampuan virus untuk bereplikasi dalam sel paru-paru.
(lnn/fjr)