Dari zaman kuno hingga abad ke-17, para ahli kimia terobsesi dengan batu filsuf atau zat mitos dengan kekuatan untuk mengubah timah jadi emas.
Terbaru pada Juli 2021, para ilmuwan melaporkan eksperimen yang sedikit mirip dengan proses itu. Hanya dalam beberapa detik, mereka mengubah air menjadi logam emas berkilau. Para peneliti mencapai ini dengan mencampur air dengan natrium dan kalium.
Jika Anda menemukan sekelompok zombie dari zaman Pleistosen yang membeku di dalam permafrost Siberia, menghidupkan kembali dan mengkloning mereka mungkin bukan jalan terbaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, itulah yang dijelaskan para ilmuwan dalam makalah bulan Juni yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology.
Untungnya, zombie ini bukanlah zombie pemakan sel dan otak manusia seperti yang di film-film, melainkan organisme multiseluler kecil yang disebut bdelloid rotifers.
Setelah dicairkan, makhluk kecil itu mulai bereproduksi secara aseksual melalui proses yang disebut partenogenesis dan menciptakan klon sempurna dari diri mereka sendiri.
Hebatnya, analisis tanah di sekitar makhluk itu menunjukkan bahwa mereka telah membeku selama 24 ribu tahun, dan bertahan hidup dengan menempatkan diri di dalam stasis pelindung yang disebut cryptobiosis.
Para ilmuwan berharap untuk mempelajari trik cerdas ini untuk lebih memahami kriopreservasi dan bagaimana hal itu dapat diadaptasi untuk manusia.
Pada Mei, para ilmuwan yang bekerja di lepas pantai Jepang menggunakan bor tipis panjang yang disebut inti piston raksasa untuk mengebor lubang 5 mil (8.000 meter) ke dasar Palung Jepang.
Para ilmuwan kemudian mengekstrak inti sedimen sepanjang 120 kaki (37 m) dari dasar laut dan mengangkutnya kembali ke kapal mereka.
Para peneliti ingin memeriksa inti sedimen karena mereka mencari petunjuk tentang sejarah gempa di kawasan itu. Lokasi pengeboran terletak sangat dekat dengan pusat gempa berkekuatan 9,1 SR Tohoku-oki.
Gempa 2011 ini menyebabkan tsunami besar yang menghantam pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi dan menyebabkan kehancuran.
Studi dilakukan pada Juli yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Biology mengungkapkan bahwa ahli menguji "russian doll", atau dikenal parasit di dalam lalat.
Russian doll menyebar di negara beriklim tropis yang menimbulkan penyakit Leishmaniasis. Penyakit ini telah menginfeksi 12 juta orang di seluruh dunia, ditularkan ke manusia oleh lalat pasir yang terinfeksi parasit Leishmania.
Beberapa dekade lalu, ilmuwan Finlandia Ilkka Hanski memperkenalkan kupu-kupu fritillary Glanville ke pulau terpencil Sottungab dan berencana mempelajari bagaimana populasi parasit ini ditempatkan di dalam habitat tertentu. Ini untuk mencari tahu daya tahan parasit ini.
Begitu kupu-kupu dilepaskan di Sottunga, ia menyebar ke seluruh pulau bersama inangnya.
Eksperimen ini memberi para ilmuwan tidak hanya studi ekologi yang menarik, tetapi juga peringatan bahwa kita harus memahami jaringan ekologis yang terbentuk di sekitar spesies terancam punah sebelum memasukkan mereka ke lingkungan baru.
Kali ini tidak dilakukan oleh ilmuwan, tapi ini menjadi salah satu eksperimen amatir paling aneh tahun ini.
Sebuah studi pada Januari yang terbit di Journal of the Academy of Consultation-Liaison Psychiatry mengungkapkan seorang pria telah menyeduh teh "jamur ajaib" dan menyuntikkannya ke dalam tubuh.
Hal itu berakhir di ruang gawat darurat dengan jamur yang tumbuh di darahnya.
Padahal setelah menyuntikkan teh tersebut, ilmuwan berharap dapat meredakan gejala gangguan bipolar dan ketergantungan opioid. Tapi pria ini dengan cepat menjadi lesu, kulitnya menguning dan dia mulai muntah darah.
Beruntung pria itu selamat, tetapi perlu minum antibiotik dan obat antijamur untuk menghilangkan jamur psikoaktif dari aliran darahnya. Dia juga harus memakai respirator.
(ryh/ryh/mik)