Jet tempur F-35C milik angkatan laut Amerika Serikat mengalami kecelakaan di wilayah Laut China Selatan, Senin (24/1). Diketahui insiden kecelakaan terjadi saat jet tempur mendarat di kapal Induk.
Jet tempur F-35C merupakan alat perang AS yang sangat canggih. CNNIndonesia merangkum apa saja spesifikasi yang dimilikinya, berikut datanya.
Jet tempur generasi kelima ini mengintegrasikan teknologi siluman sehingga potensi tidak terdeteksi radar. Jet ini masuk kategori jet tempur supersonik yang sangat gesit. Teknologi tersebut memberi pilot pengendalian yang baik serta mematikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap jet tempur F-35 dirancang secara unik untuk beroperasi di berbagai lingkungan yang berbeda. Karena itu F-35 didefinisikan sebagai jet tempur multiperan.
Varian F-35C menjadi jet tempur pertama dalam sejarah penerbangan angkatan laut AS, yang memiliki kemampuan siluman guna menghindari radar. Di satu sisi varian jet F-35C disebut unggul dalam segi senjata, serangan, perawatan, dan muatan.
Dilansir dari Naval Aviation, jet tempur ini memiliki panjang 15,7 meter dan bentang sayap 13,1 meter dengan radius tempur sejauh 1.100 kilometer.
Jet tempur F-35C disebut memiliki perangkat sensor paling canggih dan komprehensif dari jet tempur AS yang ada sepanjang sejarah.
Sensor-sensor seperti radar Active Electronically Scanned Arrays (AESA), Distributed Aperture System (DAS), Electro Optical Targeting System (EOTS) dan Helmet Mounted Display System memungkinkan pilot untuk melihat segala sesuatu di ruang pertempuran dengan kesadaran situasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kemudian jet tempur ini dapat terbang dengan kecepatan 1,6 Mach atau sekitar 1.975 kilometer per jam, bahkan disebut dapat terbang lebih cepat dari itu seperti dikutip dari Lockheed Martin.
Hingga saat ini, Angkatan Laut AS adalah pemilik armada F-35C terbesar di dunia.
(lom/mik)