Samsung Tunda Pengiriman Produk ke Rusia Imbas Invasi Ukraina

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Mar 2022 11:12 WIB
Samsung Electronics Co Ltd menunda pengiriman produk-produk ke Rusia akibat ketegangan geopolitik yang terjadi dengan Ukraina saat ini.
Samsung Electronics Co Ltd menunda pengiriman produk-produk ke Rusia akibat ketegangan geopolitik yang terjadi dengan Ukraina saat ini. Foto: (AFP/ANTHONY WALLACE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Samsung Electronics Co Ltd menunda pengiriman produk-produknya ke Rusia akibat ketegangan geopolitik yang terjadi dengan Ukraina saat ini. Langkah tersebut sebelumnya diterapkan perusahaan teknologi lain, seperti Apple.

Sebagai produsen memori chip dan gawai pintar terbesar di dunia, Samsung menjadi pemimpin pasar di Rusia. Rencana penundaan pengiriman produk ke Rusia disampaikan lewat keterangan resmi.

"Dikarenakan saat ini terjadi ketegangan geopolitik, pengiriman ke Rusia kami tunda," tulis Samsung seperti dikutip dari AFP, Sabtu (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, perusahaan raksasa ponsel pintar asal Korea Selatan menyatakan bakal terus memperbarui perkembangan keadaan di Rusia dan Ukrain guna mengambil keputusan.

Keputusan tersebut keluar setelah pemerintah negara di Barat, organisasi olahraga, hingga perusahaan besar menghukum Rusia dengan memberikan sanksi. Hal ini lantas membuat banyak gangguan yang terjadi secara global.

Samsung sendiri diketahui menguasai pangsa pasar gawai dan ponsel pintar di Rusia hingga 30 persen atau setara 4 persen keuntungan dari perusahaan ponsel pintar di dunia.

Selain ponsel pintar, penjualan semikonduktor di Rusia juga dilakukan oleh Samsung dengan nilai yang terbilang kecil yakni 1 persen dari keuntungan perusahaan.

Di sisi lain, Korea Selatan merupakan sekutu Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS telah lebih dulu menjatuhkan sanksi bahkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2) lalu. AS dikabarkan telah memblokir transaksi keuangan dengan perbankan Rusia.

Samsung juga dikabarkan mendonasikan US$6 juta atau setara Rp86,29 miliar (kurs Rp14.383 per dolar), termasuk US$1 juta untuk donasi untuk pekerja. Ini dilakukan guna mendukung upaya kemanusiaan.

(fry/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER