Amerika Serikat (AS) dilaporkan menunda tes peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III untuk meredam potensi perang nuklir. Rudal nuklir Minuteman III dipercaya memiliki dampak ledakan yang dahsyat.
Juru bicara Pentagon John Kirby menjelaskan penundaan tes ICBM untuk menghindari potensi salah paham antara AS dan Rusia yang kini tengah menginvasi Ukraina.
Minuteman III disebut memiliki daya ledak yang dapat menghancurkan sebuah kota. Pada awalnya rudal Minuteman III membawa tiga hulu ledak nuklir berkekuatan rendah. Namun saat ini rudal tersebut hanya dilengkapi hulu nuklir tunggal, yang menghasilkan daya ledak 300 hingga 475 kiloton TNT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, bom atom Hiroshima yang diluncurkan di pengujung Perang Dunia II menghasilkan daya ledak 16 kiloton TNT, sementara bom Nagasaki menghasilkan 21 kiloton TNT.
AS sendiri saat ini diperkirakan memiliki 400 unit rudal Minuteman III di gudang senjata bawah tanahnya.
Pada 2002 hingga 2012, Amerika Serikat tercatat menghabiskan sekitar US$7 miliar atau sekitar Rp99,9 triliun untuk meningkatkan dan memperpanjang masa pakai 400 rudal di gudang senjatanya untuk masa pakai hingga 2030.
Rudal balistik Minuteman III diproduksi oleh perusahaan pesawat terbang Boeing. Rudal ini mulai dikembangkan pada 1964 dan pertama beroperasi pada 1970.
AS dilaporkan melakukan setidaknya dua kali uji coba rudal Minuteman III setiap tahun. Hal tersebut dilakukan untuk menguji keandalan, fungsi, serta kesiapan senjata.
Biasanya rudal ditembakkan dari Vandenberg Space Force Base di California dan menempuh jarak 6.759 kilometer untuk mencapai target di Atol Kwajalein, Kepulauan Marshall.
Lihat Juga : |
Penyimpanan rudal Minuteman III terletak di terletak di setiap lapangan rudal di Wyoming, Montana, dan Dakota Utara. Dan setiap fasilitas ini dijaga oleh Angkatan Udara AS.
Senjata Minuteman III adalah elemen dari kekuatan strategis negara, di bawah kendali Komando Serang Global Angkatan Udara AS (USAFGSC), seperti dikutip Missile Threat.
Rudal jenis ICBM ini didesain dengan roket pendorong berbahan bakar padat. Desain tersebut membuat Minuteman III unggul dalam hal kecepatan dibanding rudal lain yang berbahan bakar cair.
Minuteman III memiliki tiga roket dan didorong propelan padat (bahan bakar/oksidator). Rudal dioperasikan dengan meluncurkannya ke luar angkasa, lalu rudal otomatis akan masuk kembali ke atmosfer bumi dan menggunakan pendorong untuk mengarah ke titik sasaran.
Rudal yang memiliki panjang 18,2 meter, diameter 1,85 meter, serta bobot 34.467 kilogram ini mampu menjangkau target hingga jarak 13 ribu kilometer.
Rudal dilengkapi berbagai sistem komunikasi untuk memberi presiden dan menteri pertahanan kontak langsung dengan setiap tim peluncuran Minuteman III. Rudal ini tentu dapat dioperasikan dari jarak jauh.
Saat ini banyak negara berkembang telah memiliki ICBM, namun tidak ada yang benar-benar pernah ditembakkan dalam perang hingga saat ini.
(lom/fea)