Pemerintah Rusia 'mencekek' internet untuk warganya di tengah invasi ke Ukraina untuk mengontrol informasi salah yang beredar di jagat maya. Warga pun terbatas mengakses informasi di dunia maya. Warga Rusia pun mencari alternatif untuk 'melompati' isolasi internet tersebut.
Untuk menghindari pembatasan yang dilakukan Rusia, banyak warga mulai menggunakan teknologi virtual private networks (VPN) untuk menghindari sensor. Teknologi semacam ini telah banyak digunakan di negara seperti China dan Iran yang memiliki masalah kebebasan berinternet.
Dilansir dari CNN, pada pekan terakhir Februari, pengguna internet Rusia berbondong-bondong mengunduh lima aplikasi VPN teratas untuk perangkat Apple dan Android dengan total unduhan 2,7 juta kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diingat penggunaan VPN berpotensi terjadinya peretasan data. Pengguna ponsel dan laptop harus lebih waspada dalam memilih VPN yang legal dan diakui sistem keamanannya.
Menurut firma riset pasar SensorTower, angka tersebut tiga kali lipat lebih banyak banyak dari angka unduhan di pekan sebelumnya.
Salah satu aplikasi VPN yang mendapat lonjakan pengguna baru adalah Proton. Aplikasi yang berbasis di Swiss ini mengalami peningkatan pengguna baru hingga 1.000 persen pada bulan ini.
Selain VPN, aplikasi pesan instan terenkripsi juga menjadi salah satu media warga untuk menghindari isolasi internet.
Sejak Selasa (1/3), sejumlah aplikasi pesan instan yang memberikan enkripsi di sistemnya mengalami penambahan pengguna baru.
Menurut pengamat platform internet Cloudflare, salah satu yang mengalami penambahan pengguna adalah WhatsApp dari perusahaan teknologi Meta.
Aplikasi pesan instan yang mengalami lonjakan pengguna paling banyak adalah Signa. SensorTower menyebut Signal telah diunduh sebanyak 132 ribu kali pada pekan pertama bulan Maret, menunjukkan peningkatan 28 persen dari pekan sebelumnya.
Kemudian aplikasi pesan instan dengan enkripsi lain seperti Telegram juga mengalami peningkatan dalam jumlah pengguna baru, meski tidak terlalu signifikan seperti kompetitornya.
Lebih lanjut, warga Rusia juga mulai bergantung pada Tor, sebuah layanan peramban anonim yang bekerja dengan dengan mengacak lalu lintas pengguna dan memantulkannya melalui beberapa server di seluruh dunia.
Pada masa-masa awal invasi ke Ukraina, halaman metrik Tor mencatat ribuan pengguna Rusia mengakses web melalui server rahasia yang terhubung ke jaringan terdesentralisasi Tor.
(lom/mik)