Mengenal Boeing 737-800 Milik China Eastern Airlines

CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2022 14:31 WIB
Boeing 737-800 milik China Eastern dengan 132 orang di dalamnya jatuh di China.
Ilustrasi pesawat Boeing jatuh di China. (Foto: istockphoto/Boarding1Now)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satu unit pesawat jenis Boeing 737-800 milik China Eastern dengan 132 orang di dalamnya jatuh di daerah pegunungan terpencil di China selatan pada Senin (21/3).

Jatuhnya pesawat menyebabkan ledakan dan memicu kebakaran hutan yang terlihat dari citra luar angkasa. Insiden ini disebut bencana udara terburuk di China dalam hampir satu dekade.

Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan kecelakaan itu terjadi di dekat kota Wuzhou di wilayah Guangxi. Pesawat terbang dari Kunming di provinsi barat daya Yunnan ke pusat industri Guangzhou di sepanjang pantai timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan 5735 melaju dengan kecepatan 455 knot atau 842 km/jam dengan ketinggian 29 ribu kaki sekitar pukul 14:20 waktu setempat, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.com.

Pesawat itu terjun ke ketinggian 7.400 kaki sebelum akhirnya naik sekitar 1.200 kaki. Pesawat berhenti mengirimkan data 96 detik setelah mulai jatuh.

Boeing 737-800 merupakan varian 737NG atau next-generation. Seri Boeing 737NG tersebut mempunyai tiga varian saat ini yakni 737-700, 737-800, dan 737-900.

Secara dimensi, pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter, sayap selebar 35,8 meter, dan tinggi 12,5 meter, mengutip situs Delta.

Untuk mesin yang digunakan berjenis CFM-56 dengan dua turbofan (wing mounted) dan kecepatannya dapat mencapai 850 km per jam, serta daya jelajahnya hingga 4.563 kilometer.

Pesawat ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya menampung bahan bakar banyak sehingga berpengaruh terhadap daya jelajah. Dari segi fasilitas pada kabin, pesawat ini juga sudah mendapat peningkatan seperti tombol layanan penumpang, lampu LED, hingga bagian jendela.

Pesawat ini juga disebut dapat memuat 160 orang dan kapasitas maksimalnya hingga 186 orang. Di Indonesia sendiri, sejumlah maskapai turut menggunakan pesawat ini antaranya Sriwijaya Air, Lion Air, dan Garuda Indonesia.

Ledakan pesawat memicu kobaran api yang cukup besar, hingga terlihat pada citra satelit NASA. Ratusan pekerja penyelamat dengan cepat dikirim dari Guangxi dan provinsi tetangga Guangdong.

Pesawat itu membawa 123 penumpang dan sembilan awak, dengan total 132 orang korban.

Boeing 737-800 telah terbang sejak 1998, dan Boeing telah menjual lebih dari 5.100 unit ke seluruh dunia. Pesawat itu telah terlibat dalam 22 kecelakaan yang merusak dan menewaskan 612 orang, menurut data yang dikumpulkan oleh Aviation Safety Network.

"Ada ribuan (pesawat) mereka di seluruh dunia. Ini tentu saja memiliki catatan keamanan yang sangat baik," kata presiden yayasan, Hassan Shahidi, tentang 737-800.

Pesawat itu bukan Boeing 737 Max atau pesawat yang dilarang terbang di seluruh dunia, selama hampir dua tahun setelah kecelakaan maut pada 2018 di Karawang, Jawa Barat dan dan 2019 di Ethiopia.

Catatan keselamatan udara China telah meningkat sejak tahun 1990-an, karena perjalanan udara telah tumbuh secara dramatis dengan munculnya kelas menengah yang sedang berkembang.

China terbilang ketat dalam keamanan penerbangan. Hal ini dibuktikan lebih dari 1 dekade negara itu tak ada kecelakaan penerbangan.

Kecelakaan Fatal Terakhir Terjadi pada 2010

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER