Jejak Panjang Hubungan Benci-Rindu Elon Musk dan Twitter

CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2022 13:20 WIB
CEO Tesla Elon Musk bakal masuk jajaran direksi Twitter. (Foto: AFP/ODD ANDERSEN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Miliarder Elon Musk dan Twitter kali ini benar-benar dipersatukan usai ragam kontroversi sang CEO Tesla itu via kicauannya selama bertahun-tahun. 

Pada Senin (1/4), perusahaan dengan kode emiten TWTR itu mengungkapkan bahwa Musk membeli 9,2 persen sahamnya, yang menjadikannya sebagai pemegang saham individu terbesar di Twitter.

Keesokan harinya, Twitter mengumumkan, mereka menunjuk Musk menjadi salah satu dewan direksi. CEO Tesla dan SpaceX itu juga mengkonfirmasi bahwa dia berencana untuk mendorong perubahan di perusahaan itu.

"Tak sabar bekerja dengan [CEO Twitter] Parag [Agrawal] & dewan [direksi] Twitter untuk membuat peningkatan yang signifikan pada Twitter dalam beberapa bulan mendatang!" kicau Musk, Selasa (2/4).

Dikutip dari CNN, ini adalah bab terbaru kisah antara Musk dan Twitter. Selama nyaris 13 tahun, dia memainkan peran sebagai kritikus sekaligus pengguna kekuasaan.

Tweet-nya - yang berkisar tentang komentar soal perusahaannya, Tesla (TSLA) dan SpaceX, hingga pernyataan kontroversial tentang budaya pop dan peristiwa terkini dan meme khusus - ditonton oleh lebih dari 80 juta pengikut, atau lebih banyak daripada CEO lainnya di platform media sosial ini.

Komentarnya tentang mata uang kripto, yang kerap tak jelas, menunjukkan potensi untuk menciptakan kekacauan besar di pasar cryptocurrency.

Pada bulan lalu, Musk, melalui akun Tweeter-nya, bertanya, "Kebebasan berbicara sangat penting untuk jalannya demokrasi. Apakah Anda percaya Twitter secara ketat mematuhi prinsip ini?" Lebih dari 2 juta orang lantas merespons jajak pendapat itu, dengan 70 persen di antaranya menyatakan "tidak".

Kehadiran Musk di Twitter mulai diwaspadai sejak 2018. Selama beberapa bulan, dia bercanda tentang pil tidur Ambien, mengecam jurnalis yang meliput Tesla, mengunggah lelucon April Mop tentang Tesla yang bangkrut, hingga membuat pernyataan yang tidak berdasar dan meremehkan.

Selain itu, ada klaim tentang penyelamat yang membantu dalam misi yang menyelamatkan tim junor sepak bola dari gua yang terendam banjir di Thailand. Hal itu membuat seorang analis menulis surat terbuka yang mendorong Musk untuk berhenti sejenak untuk berkicau di Twitter.

Musk menjadi dirinya sendiri. Dia tidak manut. Sebaliknya, perilakunya di Twitter kian 'menggila'. Sebulan setelah surat terbuka itu diunggah, Musk berkicau sambil mengaku mendapatkan dana untuk mengambil alih saham Tesla dengan harga $420 per lembar.

Kicauannya ini memicu kenaikan harga saham Tesla dari US$342 menjadi US$371 per lembar. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) kemudian membantah Musk dan mengugatnya atas pernyataan "palsu dan menyesatkan" kepada investor.

Sebagai bagian dari penyelesaian kasus ini, kicauan Musk di Twitter wajib mendapat tinjauan pengacara sebelumnya.

Di luar konfliknya dengan SEC, Musk menghadapi serangan balik karena menggunakan Twitter untuk menyebarkan klaim yang menyesatkan dan menghasut tentang Covid-19, mengejek Presiden Joe Biden, serta Senator Elizabeth Warren, Ron Wyden, dan Bernie Sanders.

Musk juga awal tahun ini men-Tweet sebuah meme, yang kemudian dia hapus, yang membandingkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dengan Adolf Hitler.

Tak ketinggalan, dia juga terlibat perselisihan dengan seorang mahasiswa baru yang menolak tawaran US$5.000 dari Musk untuk menghapus akun Twitter yang melacak jet pribadi miliarder itu.

Musk juga menggunakan umpan kicauan di Twitter-nya untuk mendorong kembali liputan tentang dirinya dan perusahaan kompetitornya, termasuk mengambil gambar di CNN dan media lainnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

 

Hubungan Elon Musk dengan Agrawal dan Dorsey


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :