Alodokter Tanggapi Kritik Ahli soal Aplikasi HP Bisa Diagnosis Paru

CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2022 07:26 WIB
Head of Medical Community Alodokter, Alni Magdalena mengatakan sejumlah kriteria perlu dipenuhi agar suara rekaman yang menjadi bahan diagnosis bisa diproses.
Ilustrasi aplikasi ponsel deteksi paru seseorang. (Foto: iStock/Chinnapong)

Lebih lanjut, proses diagnosis tidak berhenti di pengambilan sampel suara. Setelah sampel suara diambil, suara tersebut akan dikirimkan ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Hasil diagnosis sampel suara dari machine learning tidak langsung dikirim ke pasien, melainkan dikirim ke dokter terlebih dahulu. Sehingga keputusan mengenai diagnosis berada di tangan dokter.

"Hasil tersebut akan dikirim ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut. Bukan dikirim ke pasien," kata Alni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ini dokter bisa memberikan diagnosis yang lebih objektif," imbuhnya.

Alni menjelaskan setiap penyakit paru-paru punya suara yang khas. Misalnya, orang yang mengidap asma akan mengeluarkan suara wheezing atau mengi dalam bahasa Indonesia. Suara tersebut khas pada orang asma akibat adanya penyempitan saluran nafas dan beberapa hal lain.

Penyakit paru-paru lain pun punya suara napas yang khas, serta suara batuk yang khas.

Elemen tersebut yang kemudian menjadi bahan machine learning yang digunakan oleh Alodokter untuk menjalankan diagnosis kondisi paru-paru lewat aplikasinya.

Teknologi ResApp bekerja sama dengan perusahaan teknologi diagnosis kesehatan digital dari Australia yang sudah lebih dulu menjalankannya. Teknologi ini diklaim mampu memberikan akurasi 87-97 persen dibandingkan dengan pemeriksaan konvensional.

(lom/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER