Astronom Ukraina berhasil menemukan lima komet baru di luar tata surya alias eksokomet (exocomet). Namun, mereka tertunda menambah temuan bintang berekor itu lantaran invasi Rusia.
Temuan lima eksokomet baru, atau komet yang mengorbit bintang selain Matahari, oleh Observatorium Astronomi Utama (MAO) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina di Kyiv itu diterbitkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics dengan menggunakan data dari Transiting Exoplanet Survei Satelit (TESS).
Selain itu, mereka juga secara independen mengonfirmasi beberapa eksokomet yang sebelumnya terdeteksi oleh peneliti lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan yang terjadi sebelum invasi Rusia ini disebut baru memasuki tahap awal, sehingga baru dapat dilanjutkan setelah perang.
"Sayangnya, kelompok kami hanya memperoleh hasil pertama kami dalam ilmu eksokomet. Kemudian datanglah perang," kata Yakiv Pavlenko, kepala peneliti di MAO Ukraina, seperti dikutip dari Scientific American.
"Setelah perang, kami akan melanjutkan. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua astronom di dunia yang mendukung kami," tambahnya.
Eksokomet yang baru ditemukan ini terbang berputar-putar di sekitar bintang bernama Beta Pictoris, bintang favorit para astronom yang berada pada jarak 65 tahun cahaya dari Bumi, cukup dekat dalam istilah kosmik.
Beta Pictoris atau Beta Pic berusia jauh lebih muda dari Matahari, hanya 10 hingga 40 juta tahun. Sementara, Matahari berusia 4,5 miliar tahun. Usia tersebut menjadikan gambaran yang berguna tentang apa yang terjadi selama masa muda sebuah sistem tata surya.
Bintang muda tersebut diorbit oleh Beta Pic b, planet gas raksasa yang berukuran 11 kali lebih besar dari Jupiter dan piringan debu yang sangat besar dengan diameter hampir 54 miliar kilometer, yang dikenal sebagai piringan puing angkasa luar.
Piringan puing merupakan sisa-sisa pembentukan sistem planet, yang pada tahap selanjutnya akan membentuk planet lengkap lewat pergerakan debu dan gas di piringan tersebut.
Piringan atau cakram ini sering kali merupakan tempat yang kacau dengan bongkahan batu dan protoplanet beterbangan dan bertabrakan.
Dari wilayah piringan tersebutlah eksokomet masuk. Dalam sistem planet yang lebih muda seperti Beta Pic, komet bergerak lebih sering ke dekat bintangnya karena semua yang ada di piringan puing masih bergeser sebelum objek mencapai konfigurasi akhir.
Komet sendiri dipelajari sebagai peninggalan masa lalu yang mampu memberikan petunjuk kimiawi tentang bagaimana Bumi dan planet-planet terbentuk.
"Saya pikir eksokomet menarik dan penting untuk alasan yang sama karena komet di tata surya kita juga penting," kata Andrew Vanderburg, fisikawan di Institut Teknologi Massachusetts yang tidak terlibat dalam penemuan baru ini.
"Komet jelas memainkan peran penting dalam pengembangan tata surya kita. Jika kisah tata surya kita sangat bergantung pada eksokomet, bagaimana kita bisa berharap untuk memahami sistem planet lain tanpa mengetahui komet mereka?" imbuhnya.