Sebuah peti mati kuno atau sarkofagus yang ditemukan di bawah Katedral Notre-Dame, Paris, akan dibuka. Para arkeolog Prancis mengumumkan rencana pembukaan peti mati itu pada Kamis (14/4).
Roselyne Bachelot, Menteri Kebudayaan Prancis, mengatakan temuan itu memiliki 'kualitas ilmiah yang luar biasa' dan mencatat sarkofagus dalam kondisi sangat baik tanpa kerusakan struktural selain beberapa retakan kecil.
Lihat Juga : |
Sarkofagus ditemukan di samping beberapa makam dan benda lain yang terkubur sekitar 20 meter di bawah tanah. Penemuan ini terjadi selama pekerjaan restorasi di katedral yang rusak karena kebakaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makam itu kemungkinan berasal dari abad ke-14 dan diyakini sarkofagus, yang terbuat dari timah, berbentuk seperti manusia. Diduga peti tersebut milik pejabat tinggi gereja saat itu.
Menggunakan kamera endoskopi yang ditempatkan melalui salah satu celah, para ilmuwan mengintip ke dalam peti dan merekam sisa-sisa kain dan bahan organik seperti rambut dan tanaman.
Kemudian di sekitarnya terdapat benda-benda yang belum diidentifikasi.
"Fakta bahwa tanaman ini masih ada menunjukkan bahwa isinya telah terawetkan sangat baik," kata Christophe Besnier dari Institut Arkeologi Nasional Prancis (INRAP), dikutip dari Reuters.
Lebih lanjut INRAP mengatakan sarkofagus akan dikirim ke Institut Kedokteran Forensik di Toulouse, di mana teknologi penanggalan karbon dapat digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang orang dan benda-benda di dalamnya.
"Jika ternyata itu adalah sarkofagus dari abad pertengahan, kita menghadapi praktik penguburan yang sangat langka," kata Besnier.
Kepala INRAP, Dominique Garcia, mengatakan pemeriksaan sarkofagus akan dilakukan secara sensitif dan fokus antropologis daripada arkeologis, sesuai hukum Prancis.
Dia mengatakan kemungkinan isi peti mati itu akan kembali dimakamkan di katedral saat pekerjaan selesai.
"Tubuh manusia bukan benda arkeologi. Sebagai sisa-sisa manusia, hukum perdata berlaku dan para arkeolog akan mempelajarinya seperti itu," ujarnya.
INRAP bertanggung jawab atas temuan di Notre Dame. Para arkeologi juga mendukung proyek restorasi yang sedang berlangsung sejak kebakaran hebat pada April 2019.
Di antara makam, patung, pahatan, dan perabotan keramik abad pertengahan, tim juga menemukan fragmen yang dicat dari layar atap asli selama penggalian.
Terpisah, beberapa waktu lalu Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pekerjaan restorasi sedang berlangsung, dan situs warisan dunia UNESCO itu diharapkan dibuka untuk umum pada musim semi 2024, bertepatan pada Olimpiade Paris.
Meskipun museum ditutup, wisatawan masih dapat mengunjungi alun-alun Notre Dame, yang menghadap ke ruang bawah tanah dan pintu masuk katedral, menurut laporan Lonely Planet.
(fea/can/fea)