Perbaikan Jaringan Internet Papua Mundur dari Target, Jadi Akhir Mei

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2022 15:50 WIB
Perbaikan kabel optik bawah laut di Papua terlambat dari target semula karena "kondisi di lapangan".
Ilustrasi. Perbaikan kabel optik bawah laut di Papua masih tertunda. (Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perbaikan kabel optik bawah laut ruas Merauke-Timika, Papua, mundur dari jadwal dengan dalih kondisi di lapangan.

Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), mengatakan pemulihan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) rute Merauke-Timika masih dalam penanganan.

Kondisi ini berkenaan dengan terputusnya layanan internet di sejumlah wilayah Papua, terhitung sejak Minggu (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai kondisi di lapangan, diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Mei 2022," ujar Dedy kepada CNNIndonesia.com, lewat pesan teks, Jumat (27/5).

Namun demikian, dia tak merinci lebih lanjut kondisi di lapangan tersebut.

Dedy mengatakan pihak Telkom, selaku perusahaan yang memperbaiki SKKL di wilayah gangguan, saat ini sudah ada di pusat kerusakan.

"Pihak Telkom saat ini sudah tiba di titik perbaikan dan sedang melakukan proses perbaikan kabel," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pada Selasa (10/5) menargetkan perbaikan layanan komunikasi di wilayah Papua, rampung pada 26 Mei 2022.

Lamanya peroses perbaikan itu lantaran terbatasnya ketersediaan kapal perbaikan dan pemasangan kabel optik bawah laut.

"Kapal tersebut barus bisa available baru setelah dari Batam, diperkirakan menuju ke Merauke-Timika, diharapkan selesai 26 Mei sebelum akhir bulan ini," aku Plate.

Sebagai informasi, terganggunya layanan internet sejumlah wilayah Papua, disebabkan putusnya jaringan kabel optik bawah laut dengan kedalaman 50 meter.

Akibat gangguan koneksi ini, sejumlah warga Papua mengaku kesulitan akses internet. Beberapa di antaranya terpaksa menumpang fasilitas Wi-Fi hotel untuk bisa terhubung ke jaringan internet.

Rizky, pelajar asal Papua yang hendak mendaftar perguruan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB), harus menggunakan jaringan internet milik Swiss Bel hotel Merauke, dengan membayar uang sebesar Rp75 ribu.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER