Saat hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) memanas lantaran status Taiwan, jet-jet tempur kedua negara turut dibanding-bandingkan termasuk untuk kelas pesawat siluman.
Sebelumnya, China bersikukuh Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya. Sementara, AS, meski tak pernah terang-terangan, kerap menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan negara pulau itu.
Pamer kekuatan militer antara China dan AS pun kerap terjadi. Bahkan, China beberapa kali masuk wilayah udara Taiwan dengan jet-jet silumannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara soal pesawat siluman alias jet anti-radar, kedua negara adidaya memiliki alutsista sekelas, yakni F-35A dan Chengdu J-20. Berikut perbedaan spesifikasi keduanya:
Mengutip situs AF.mil, F-35A adalah pesawat tempur Generasi ke-5 yang memiliki kemampuan terbang siluman alias menyelinap dari sistem-sistem radar.
Dibangun oleh Lockheed Martin yang bermitra dengan Northrop Grumman dan BAE System, F-35A merupakan pesawat tempur satu kursi dan bermesin tunggal yang dirancang untuk banyak misi dengan sensor terintegrasi dan canggih.
F-35A memiliki panjang 15,7 meter, tinggi 4,38 m, dan rentang sayap 10,7 m. Berat kosong pesawat itu mencapai 14,5 ton. Sedangkan berat senjata yang bisa diangkut oleh F-35A adalah seberat 8,1 ton dan bisa menampung bahan bakar 8,278 liter.
Bisa melesat dengan kecepatan 1.900 kilometer per jam, F-35A mampu terbang sejauh 1.350 mil (2.172,6 meter) dengan bahan bakar internal. Jika ditambah pengisian bahan bakar udara, jet ini bisa terbang tanpa batas waktu.
Pesawat ini memiliki fitur siluman canggih, avionik terintegrasi, fusi sensor, dan dukungan logistik yang unggul. F-35A juga menghadirkan fitur Generasi ke-5 tambahan, seperti sensor multi-spektral, interoperabilitas, dan avionik modern.
Awak pesawat dilengkapi dengan senjata meriam empat laras 25mm GAU-22/ A; dua misil udara ke udara jarak menengah AIM-120C/D generasi terbaru buatan Raytheon; dan dua bom GBU-31 JDAM masing-masing seberat satu ton.
Situs resmi Angkatan Udara AS menuliskan F-35A menggunakan sebuah mesin turbofan Pratt & Whitney F135-PW-10. Dengan mesin tempur yang diklaim paling kuat di dunia itu, F-35A dapat terbang di atas ketinggian 15 kilometer atau 50 ribu kaki di atas permukaan.
Chengdu J-20
Pesawat ini pertama kali dipamerkan ke publik pada gelaran bertajuk Airshow China 2016 di Kota Zhuha. Jet tempur ini dikembangkan agar mampu menghindari tangkapan radar musuh.
Diproduksi oleh Chengdu Aerospace Corporation, jet bermesin ganda ini menjalani uji terbang pertama pada 11 Januari 2011, dikutip Eurasian Times.
J-20 memiliki badan pesawat yang sulit dideteksi radar, mesin jet yang irit serta, konfigurasi canard delta pada sayapnya, sistem kendali FBW (fly-by-wire)y yang modern, ekor pesawat berbentuk V serta siripnya, dan DSI (Divertless Supersonic Inlet).
Sistem FBW pada Chengdu J-20 dilengkapi dengan sistem kontrol peluru dan manajemen mesin. Sistem radar AESA milik J-20 akan memindai informasi soal target dan mentransmisikannya kepada sistem kontrol peluru tersebut.
Kokpit J-20 juga diselimuti bahan kaca yang dilengkapi two liquid crystal display (LCD) dan head up display (HUD). Jet dapat dioperasikan melalui hand on throttle and stick system (HOTAS) yakni sistem kendali yang menempatkan semua fungsi pada tongkat kemudi.
Untuk urusan senjata, Chengdu J-2- dibekali meriam internal untuk misi tempur jarak dekat. Senjata-senjata ini terdiri dari delapan cantelan dan ruang senjata berukuran besar untuk menggabungkan senjata jarak jauh PL-12C/D dan rudal PL-21.
Pesawat ini juga dilengkapi senjata lateral kecil untuk mengintegrasikan AAM PL-10. Ada juga senjata jenis rudal anti-radiasi sampai bom berpemandu laser.
Dapur pacunya menggunakan mesin Saturn 117S yang disuplai Rusia. Setiap mesin dapat menghasilkan daya dorong sampai 32.000 lb, dikutip Airforce Technology.
Kemudian, pesawat didukung dua mesin turbofan dorong vector WS-10G yang masing-masing dapat menghasilkan daya dorong 30.000 lb. Mesin ini khusus dirancang dan diproduksi oleh Liming Shenyang, China.
WS-10G dilengkapi dengan nosel (perangkat yang dirancang untuk mengontrol arah) yang dikendalikan oleh thrust vector controlled (TVC) untuk mengurangi radar cross section (RCS). Mesin memiliki diameter 0,95 meter dan bobot 1,494 kilogram.
J-20 dapat naik ke udara pada kecepatan 304 meter per detik dan kecepatan maksimumnya 2.100 kilometer per jam. Sebagai bandingan, F-35A buatan AS melesat kecepatan 1.900 kilometer per jam.
(lth)